Sabtu, 09 Maret 2013
Download Gratis Film Habibie & Ainun 2012 Full Movie | Kenyangdownload.com

Sabtu, 26 Januari 2013
All about bisnis properti: Denah Rumah Minimalis Type 36
All about bisnis properti: Denah Rumah Minimalis Type 36: Seseorang klien ingin merenovasi rumah yang telah ditinggalinya selama 2 tahun. Sebuah rumah type 36 disebuah perumahan di kab. Bogor. Kare...

Desain Renovasi Dan Pengembangan Rumah Type 45 | PT. Architectaria Media Cipta - Arsitek, Desain Interior, dan Kontraktor

Gambar Rumah Minimalis: Denah Gambar Rumah Minimalis Sederhana
Gambar Rumah Minimalis: Denah Gambar Rumah Minimalis Sederhana: Denah Gambar Rumah Minimalis untuk Hunian Sederhana masih saja menjadi pencarian hangat bagi banyak orang ketika merencanakan ingin membang...

Rabu, 23 Januari 2013
CARA MENGHITUNG LUAS BANGUNAN RUMAH STANDART VERSI DEVELOPER
1. rumah tidak bertingkat, ( p =
panjang, l = lebar, i = koefisien; L = p x l x i )
ukuran yang dipakai adalah ukuran as ke as
- carport : p x l x 0
- teras depan : p x l x 0,5
- ruang tamu,ruang keluarga,ruang makan : p x l x 1
- kamar tidur anak,utama : p x l x 1
- km/wc n ruang service : p x l x 1
- teras belakang : p x l x 0,5
2. rumah bertingkat ????
ANALISA HARGA SATUAN YANG BIASA ANE BERIKAN KE KONTRAKTOR :
( ini sudah termasuk fee kontraktor dan ppn 10% tidak ada )
BUKAN UNTUK RUMAH RSH....
1. pekerjaan pondasi batu kali campuran 1 pc(semen) : 5 ps(pasir)/m3
- batu kali : 1,2 m3 x rp................ = rp.............. ( cari tahu harga batu kali yang terbaru )
- semen @ 50 kg : 1,6 zak ( yang beratnya 50 kg/zak ) x rp.......
- pasir : 0,53 m3 x rp.............
- upah : 1 m3 x rp. 30.000 he...he..he..
2. pekerjaan pasangan batu bata merah campuran 1 pc : 5 ps/m2 ( diasumsikan tebal spesi rata2 2 cm )
- batu bata merah (kampung) : 81 bh x rp......
- semen @ 50 kg : 0,21 zak x rp ......
- pasir : 0,049 m3 x rp.....
- upah : 1 m2 x rp. 8000
3. pek. pasangan batako (standar) camp. 1 pc : 5 ps/m2
- batako : 15 bh x rp......
- semen @ 50 kg : 0,14 zak x rp ......
- pasir : 0,041 m3 x rp.....
- upah : 1 m2 x rp. 7000
4. pek. plester + aci tebal 2 cm campuran 1 pc : 5 ps/m2
- semen @ 50 kg : 0,17 zak x rp......
- pasir : 0,029 m3 x rp.........
- upah : 1 m2 x rp 12.500 - rp 15.000
5. pek plester + aci tebal 1,5 cm campuran 1 pc : 5 ps ??
UNTUK DIMENSI BETON,DIAMETER BESI,DAN CAMPURAN BETON ANDA PERLU PERHATIKAN
6. pek. beton sloof 15/20 campuran 1 pc : 2 ps : 3 sp ( split 1/2 ) pakai tulangan utama 4 bh besi dia. 10 mm dan ring/sengkang/beugel besi dia. 6 mm - 20 cm (jarak ring 1 ke ring berikutnya) ???
7. pek. beton sloof 15/20 tapi tulangan utama 4 bh dia. 12 mm dan ring besi beton polos dia. 8 mm - 20 cm ????
8. ring balok 13/15 pake 4 bh besi dia. 8 mm dan ring besi 6 mm - 20 cm atau 4 bh besi dia. 10 mm dan ring besi 6 mm - 20 cm
9. kolom praktis 13/13 pake besi dia. 8 mm dan ring besi 6 mm - 20 cm atau pake 4 bh besi dia. 10 mm dan ring besi 6 mm - 20 cm
ukuran yang dipakai adalah ukuran as ke as
- carport : p x l x 0
- teras depan : p x l x 0,5
- ruang tamu,ruang keluarga,ruang makan : p x l x 1
- kamar tidur anak,utama : p x l x 1
- km/wc n ruang service : p x l x 1
- teras belakang : p x l x 0,5
2. rumah bertingkat ????
ANALISA HARGA SATUAN YANG BIASA ANE BERIKAN KE KONTRAKTOR :
( ini sudah termasuk fee kontraktor dan ppn 10% tidak ada )
BUKAN UNTUK RUMAH RSH....
1. pekerjaan pondasi batu kali campuran 1 pc(semen) : 5 ps(pasir)/m3
- batu kali : 1,2 m3 x rp................ = rp.............. ( cari tahu harga batu kali yang terbaru )
- semen @ 50 kg : 1,6 zak ( yang beratnya 50 kg/zak ) x rp.......
- pasir : 0,53 m3 x rp.............
- upah : 1 m3 x rp. 30.000 he...he..he..
2. pekerjaan pasangan batu bata merah campuran 1 pc : 5 ps/m2 ( diasumsikan tebal spesi rata2 2 cm )
- batu bata merah (kampung) : 81 bh x rp......
- semen @ 50 kg : 0,21 zak x rp ......
- pasir : 0,049 m3 x rp.....
- upah : 1 m2 x rp. 8000
3. pek. pasangan batako (standar) camp. 1 pc : 5 ps/m2
- batako : 15 bh x rp......
- semen @ 50 kg : 0,14 zak x rp ......
- pasir : 0,041 m3 x rp.....
- upah : 1 m2 x rp. 7000
4. pek. plester + aci tebal 2 cm campuran 1 pc : 5 ps/m2
- semen @ 50 kg : 0,17 zak x rp......
- pasir : 0,029 m3 x rp.........
- upah : 1 m2 x rp 12.500 - rp 15.000
5. pek plester + aci tebal 1,5 cm campuran 1 pc : 5 ps ??
UNTUK DIMENSI BETON,DIAMETER BESI,DAN CAMPURAN BETON ANDA PERLU PERHATIKAN
6. pek. beton sloof 15/20 campuran 1 pc : 2 ps : 3 sp ( split 1/2 ) pakai tulangan utama 4 bh besi dia. 10 mm dan ring/sengkang/beugel besi dia. 6 mm - 20 cm (jarak ring 1 ke ring berikutnya) ???
7. pek. beton sloof 15/20 tapi tulangan utama 4 bh dia. 12 mm dan ring besi beton polos dia. 8 mm - 20 cm ????
8. ring balok 13/15 pake 4 bh besi dia. 8 mm dan ring besi 6 mm - 20 cm atau 4 bh besi dia. 10 mm dan ring besi 6 mm - 20 cm
9. kolom praktis 13/13 pake besi dia. 8 mm dan ring besi 6 mm - 20 cm atau pake 4 bh besi dia. 10 mm dan ring besi 6 mm - 20 cm
menghitung keramik
Menghitung kebutuhan keramik cukup
mudah, tetapi jika cara menghitugnya tidak benar tentunya dapat berakibat pada
biaya pekerjaan lantai yang membengkak, waktu penyelesaian pekerjaan lantai
mundur, atau bahkan yang lebih parah warna keramik lantai tidak seragam.
Mengapa kesalahan menghitung
kebutuhan keramik dapat menyebabkan biaya pekerjaan membengkak ?
jika dalam menghitung pekerjaan
keramik melebihi kebutuhan hal ini tentunya dapat menyebabkan biaya pembelian
keramik lebih besar. dan jika dalam menghitung keramik kurang dari kebutuhan
juga dapat memperbesar biaya pekerjaan karena adanya biaya transportasi untuk
pembelian sisa kekurangan keramik.
Mengapa kesalahan menghitung keramik dapat memperlambat waktu penyelesaian pekerjaan ?
Sisa keramik akan menyebabkan
tambahan waktu untuk memindahkan keramik tersebut, dan jika dalam menghitung
keramik ternyata kurang, maka dibutuhkan tambahan waktu untuk membeli keramik
baru yang belum tentu masih ada dipasaran.
Mengapa kesalahan menghitung keramik
dapat membuat warna lantai tidak seragam ?
Untuk keramik jenis tertentu, jika
Proses pembakaran keramik dalam waktu yang berbeda akan menyebabkan perbedaan
warna keramik, nah jika dalam menghitung kurang, maka sebuah teka teki baru
harus dipecahkan, yaitu mencari keramik dengan warna dan pola sejenis, atau
memilih sebuah pilihan membongkar pasangan keramik satu ruangan yang telah
dipasang untuk kemudian mengganti dengan yang baru dengan warna yang sama,
parah bukan. 

Cara menghitung keramik cukup
sederhana yaitu dengan menghitung luas ruangan.
- misalkan sebuah kamar ukuran panjang 4 m dan lebar 4m
- maka kebutuhan keramiknya = 4 m x 4m = 16 m persegi
- karena dipasaran 1 dus keramik = 1 m persegi maka kebutuhan keramiknya adalah 16 dus keramik.
nah.. setelah menghitung keramik
seperti itu langsung saja pergi ke toko untuk belanja keramik, pasti kurang
atau lebih dah… 

hal – hal yang perlu
diperhatikan , jika ingin menghitung keramik secara tepat.
- memperkirakan jumlah keramik pecah dalam proses pelaksanaan kemudian menambahkanya dengan volume bersih.
- menghitung jumlah keramik potongan pada pojok ruangan, apakah sisa potongan masih dapat digunakan lagi atau tidak.
- dan yang ketiga agak aneh yaitu
memperkirakan jumlah keramik yang akan diminta orang lain, atau jumlah
keramik hilang.
MENGHITUNG KEBUTUHAN GENTENG
menghitung kebutuhan genteng untuk membangun sebuah rumah biasanya dihitung per meter persegi, dalam
menghitung kita hanya mencari luas atap genteng tersebut, baik menggunakan cara
menual dengan menghitung dengan jari tangan , pencet – pencet kalkulator maupun
dengan bantuan software
autocad. 

dalam menghitung kebutuhan genteng
secara manual, saat melihat gambar atau membayangkan
bentuk atap , biasanya terdapat
kesulitan yang ditemui pada saat menghitung luas atap, justru terletak pada penentuan lebar atap.
kesulitan yang ditemui pada saat menghitung luas atap, justru terletak pada penentuan lebar atap.
kenapa kesulitan terletak pada
penentuan lebar atap? sebelumnya kita lihat sebuah gambar atap yang akan kita
hitung salah satu luas sisinya:
dari gambar atap tersebut kita dapat
menyimpulkan bahwa perhitungan luas atap nantinya menggunakan beberapa rumus
matematika yaitu:
- segitiga = ( alas x tinggi ) / 2
- Jajaran genjang = panjang x lebar
- trapesium= ( jumlah sisi sejajar /2 ) x tinggi
- persegi = panjang x lebar ( pada gambar diatas tidak ada )
nah… dari rumus matematika tersebut
kita memerlukan beberapa ukuran panjang atau lebar yang
belum tentu tertera pada gambar, contohnya pada garis A pada gambar diatas.
Lalu bagaimana caranya agar kita
dapat mengetahui lebar atap yang tidak tertulis dalam nota gambar. ada beberapa
cara
1. sosial enginering yaitu dengan
menanyakan ukuranya kepada yang bikin gambar, nah bagaimana kalau yang bikin
gambar tidak mungkin untuk kita temui, kita coba cara lainya:
. 2. dengan menggambar sketsa ulang atap tersebut
dengan skala yang benar, sehingga diketahui berapa ukuran lebar atap, hal ini
tentunya membutuhkan pengetahuan teknik menggambar, bagaimana jika tidak bisa.
tenang saja banyak jalan menuju rumah pacar, eh..
cara menghitungnya…

3. kita gunakan rumus sinus ,
cosinus, tangen
misalnya kita akan menghitung bidang
(B) pada gambar atap diatas yang berbentung jajaran genjang dengan panjang yang
sudah diketahui yaitu 2 m , dan lebarnya yang perlu kita cari
panjang A berapa ?
Kita lihat dahulu bentuk segitiga yang mempengaruhi garis A tersebut
Kita lihat dahulu bentuk segitiga yang mempengaruhi garis A tersebut
panjang garis atap ? adalah
cos 45 derajat = 3 m / garis atap yang dicari
garis atap yang dicari = 3 m / cos 45 derajat
garis atap yang dicari = 3 m / 0,70711
garis atap yang dicari = 4,243 m
cos 45 derajat = 3 m / garis atap yang dicari
garis atap yang dicari = 3 m / cos 45 derajat
garis atap yang dicari = 3 m / 0,70711
garis atap yang dicari = 4,243 m
berikutnya kita bayangkan segitiga
lagi untuk menghitung garis A Karena kita gak mengetahui sudutnya maka kita
gunakan rumus:
AÂ = akar ( 4,243 kuadrat
ditambah 2, 101 kuadrat )
A = akar ( 18,003 + 4,414 )
A = akar 22,417
A = 4,735 m
Nah.. panjang garis atap A sudah
didapat sepanjang = 4,735 m
maka luas atap pada bentuk jajaran
genjang tersebut adalah
2 m x4,735 m = 9,47 m persegi
2 m x4,735 m = 9,47 m persegi
untuk mengetahui jumlah genteng yang
diperlukan kita tinggal membegi 9,47 dengan jumlah kebutuhan genteng per 1 m
persegi sesuai ukuran genteng yang akan dipakai.
untuk sisi atap lainya tinggal kita
hitung pakai rumus trapesium atau segitiga, atau jika ingin menghitung pakai
software autocad bisa dilihat pada artikel cara menghitung volume pekerjaan
dengan autocad
dan bagi yang punya tips dan trik
menghitung volume atap genteng lainya bisa dimasukan melalui kolom dibawah 

Koefisien analisa harga satuan adalah angka – angka jumlah kebutuhan bahan
maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam satu
satuan tertentu.
koefisien analisa harga satuan
berfungsi sebagai pedoman awal perhitungan rencana anggaran biaya bangunan,
kondisi tersebut membuat koefisien analisa harga satuan menjadi kunci
menghitung dengan tepat perkiraan anggaran biaya bangunan.
Contoh
koefisien analisa harga satuan bangunan
misalnya untuk 1 m2 pekerjaan
plesteran dinding koefisien analisa harga satuanya adalah sebagai berikut:
Analisa untuk 1 m2 pekerjaan plesteran 1 pc : 4 ps adalah
koefisien analisa bahan
- 0.2170 zak semen
- 0.02830 m3 pasir pasang
koefisien analisa tenaga
- 0.0125 hari mandor
- 0.0200 hari kepala tukang
- 0.2000 hari tukang batu
- 0.2500 hari pekerja
angka – angka diatas merupakan
koefisien analisa harga satuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 1m2
pekerjaan plesteran membutuhkan 0.2170 zak semen, sehingga jika kita akan
mengerjakan 100 m2 pekerjaan plesteran maka kita harus membeli atau menyediakan
semen sebanyak 0.2170 x 100 = 21,70 zak.
begitu juga dengan kebutuhan tenaga
sesuai koefisien analisa harga satuan diatas untuk menyelesaikan 1m2 pekerjaan
plesteran diperlukan 0.20 hari tukang batu, maka untuk menyelesakan 100 m2
plesteran dibutuhkan 0.20 x 100 = 20 hari kerja untuk satu tukang, nah jika
kita ingin menyelesaikan pekerjaan plesteran tersebut dalam waktu 5 hari maka
diperlukan tukang batu sebanyak 20 hari : 5 = 4 tukang batu.
Cara mencari koefisien analisa harga
satuan rencana anggaran biaya bangunan
?
untuk mencari koefisien analisa
harga satuan di indonesia bisa dlakukan dengan berbagai macam cara, diantaranya
adalah:
- Melihat buku Analisa BOW
Koefisien analisa harga satuan BOW
ini berasal dari penelitian zaman belanda dahulu, untuk sekarang ini sudah
jarang digunakan karena adanya pembengkakan biaya pada koefisien tenaga.
- Melihat Standar Nasional Indonesia ( SNI )
standar nasional ( SNI ) ini di
keluarkan resmi oleh badan standarisasi nasional, dikeluarkan secara berkala
sehigga SNI tahun terbaru merupakan revisi edisi SNI sebelumya. untuk
memudahkan mengetahui edisi yang terbaru, SNI ini diberi nama sesuai tahun
terbitnya misal : SNI 1998, SNI 2002 , SNI 2007.
- Melihat standar perusahaan
pada perusahaan tertentu menerbitkan
koefisien analisa harga satuan tersendiri sebagai pedoman kerja karyawan,
koefisien analisa harga satuan perusahaan ini biasanya merupakan rahasia
perusahaan.
- pengamatan dan penelitian langsung dilapangan.
Cara ini cukup merepotkan dan
membutuhkan cukup banyak waktu, tapi hasilnya akan mendekati ketepatan karena
diambil langsung dari pengalama kita dilapangan, caranya dengan meneliti
kebutuhan bahan, waktu dan tenaga pada suatu pekerjaan yang sedang
dilaksanakan.
- melihat standar Harga satuan
Harga satuan ini dikeluarkan per
wilayah oleh pemerintah indonesia maupun standar perusahaan masing – masing,
jika kita menggunakan harga satuan ini maka kita tidak memerlukan koefisien
analisa harga satuan karena untuk menghitung rencana anggaran biaya kita hanya
perlu mengalikan volume pekerjaan dengan harga satuan.
begitulah kurang lebih ara mencari
koefisien analisa harga satuan, jika ada trik dan tips lain dalam mencari
koefisien analisa harga satuan bisa dimasukan melalui form dibawah. 

Cara Hitung Luas Bangunan?
Seringkali bila kita ingin membeli rumah, kita seringkali bingung bagaimana
untuk menghitung luas bangunan dari rumah yang dijual.
Memahami cara menghitung luas lantai bangunan seperti di atas, pasti akan banyak bermanfaat bagi kita. Dalam seluk beluk masalah bangunan( termasuk juga perumahan),kita sering bingung ditanya tentang luas bangunan tersebut. Nah bagi yang belum mengerti termasuk juga yang tidak mau ambil pusing, lebih suka menyerah perhitungan ini ke orang lain yang dianggap ahli. Masalahnya bukan hanya sampai disitu kemudia selesai. Yakinkan anda,luas bangunan atau rumah yang mereak hitung itu benar????? Kalau kurang ataupun lebih, tentu semua ada konsekuensinya.Apalagi hal ini akan berkaitan dengan kepentingan kita, seperti pada saat membayar pajak bumi dan bangunan ( PBB )
Memahami cara menghitung luas lantai bangunan seperti di atas, pasti akan banyak bermanfaat bagi kita. Dalam seluk beluk masalah bangunan( termasuk juga perumahan),kita sering bingung ditanya tentang luas bangunan tersebut. Nah bagi yang belum mengerti termasuk juga yang tidak mau ambil pusing, lebih suka menyerah perhitungan ini ke orang lain yang dianggap ahli. Masalahnya bukan hanya sampai disitu kemudia selesai. Yakinkan anda,luas bangunan atau rumah yang mereak hitung itu benar????? Kalau kurang ataupun lebih, tentu semua ada konsekuensinya.Apalagi hal ini akan berkaitan dengan kepentingan kita, seperti pada saat membayar pajak bumi dan bangunan ( PBB )
BATAS FISIK
Sebidang tanah selain memeliki batas- batas daerah yang boleh dan tidak boleh
dibangun( Garis Sempadan Bangunan/ GSB ) juga mempunyai ketentuan lain dari
keberadaan lokasi tanah tsb. Misalnya apakah letaknya di tengah kota,pinggir
kota, pedusunan, disekitar jalan raya,dll. Semua telah ditentukan harus
memiliki perbandingan luas bangunan dan halamannya yang berbeda- beda. Kalau
kita mengenal ketentuan KDB ( Koefisien Dasar Bangunan) misalnya 60 % ,maka
sebetulnya kita mempunyai bagunan yang dijinkan untuk dibangun adalah ± 60 %
dari luas bangunan kita. Karena yang 40 % harus berupa halama yang terbuka.Itu
bagunannya tidak bertingkat. Jadi tidak benar kalau kita seenaknya bisa mengisi
seluruhn bagunan tanah yang kita kurangi dengan batas GSB. Kita masih harus
memenuhi ketentuan lain yakni KDB yang diijinkan untuk daerah lain. Nah,untuk
mengetahui apakah luas rumah kta memenuhi KDB atau tidak,kita perlu tahu
bagaimana menghitung luas banguan kita.
KETENTUAN BANGUNAN
Rumah atau bangunan yang kita miliki
pasti memiliki batas – batas fisik yang mudah di kenali sebagai batas luas.Tapi
perlu dipahami bahwa semua bagian ruang yang mempunyai perkerasanlantai itu
didak sama perhitungan luasnya. Misalnya luas sebuah ruang tidur ukuran 3 X 4
m2 tidak dihitung sama dengan sebuah teras yang berukuran 3 X 4 m2.walaupun
secara matematik keduanya mempunyai luas arel yang sama,yaitu 12 m2.
Demikian juga apabila kita memiliki ruang- ruang lain yang sejeni teras tadi,seperti balkon, selasar, atau mungkin mesanin.
Kita ambil contoh dibeberapa kota besar,seperti Jakarta,Surabaya dan kota lainnya.Kota ini mempunyai ketentuan tentang cara menghitung luas bangunan. Beberapa hal yang juga mungkin setiap pemilik bangunan harus tahu diantaranya, adalah sebagai berikut:
Demikian juga apabila kita memiliki ruang- ruang lain yang sejeni teras tadi,seperti balkon, selasar, atau mungkin mesanin.
Kita ambil contoh dibeberapa kota besar,seperti Jakarta,Surabaya dan kota lainnya.Kota ini mempunyai ketentuan tentang cara menghitung luas bangunan. Beberapa hal yang juga mungkin setiap pemilik bangunan harus tahu diantaranya, adalah sebagai berikut:
1.
Dalam menghitung jumlah luas lantai suatu ruangan,perhitungannya dilakukan
sampai batas dinding terluar.Tentunya bila ada ruang atau lebih yang
berhimpitan dan dibatasi dindingm,maka perhitungannya adalah dari as ( tengah-
tengah) dinding sampai dinding berikutnya.
2.
Ruangan tertutup atap yang dindingnya lebih tinggi dari 1,20 m2 dari lantai
atas,dihitung penuh ( 100 % ). Misal ruang ukuran tersebut 3 X 4 m2,maka luas
adalah 12 m2. Apabila dinding pembatas ruang tadi tingginya kurang dari 1,20
m2,maka luas ruang itu hanya diperhitungkan separuhnya. Semua itu diperkenankan
dari KDB yang ditentuakn oleh daerah tsb.
3.
Overstek seperti balkon dengan dinding pagar tidak tinggi lebih dari 1,20
m2,tidak diperhitungkan luasnya.
4.
Teras beratap dengan sebagian dindingnya memiliki ketinggian lebih dari 1,20 m2
,diperhitungkan 60 % Ruang bawah tanah, luas tanahnya dihitung 100 %
Minimal mereka yang baru akan
membuat rumah atau menambah ruang- ruang perluasan. Anda tidak ragu lagi
menjawab penawaran pemborong bangunan yang menawarkan dengan harga sekian untuk
tiap meter persegi.
Demikian pula dengan hal- hal lain yang harganya dikaitkan dengan laus bangunan.Karena luas rumah anda yang sebenarnya,adalah luas yang diperhitungkan dengan ketentuan tadi, bukan total apa yang terlihat mata.
Demikian pula dengan hal- hal lain yang harganya dikaitkan dengan laus bangunan.Karena luas rumah anda yang sebenarnya,adalah luas yang diperhitungkan dengan ketentuan tadi, bukan total apa yang terlihat mata.

Jumat, 27 April 2012
RUMAH SEHAT
RUMAH SEHAT
Perumahan
merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia disamping sandang dan pangan .
Masalah perumahan merupakan masalah yang mempunyai pengaruh didalam kehidupan manusia sehari-hari.
Akhir – akhir ini dengan bertambahnya populasi manusia, dan kurangnya lahan untuk membangun rumah, sehingga sering muncul masalah kesehatan pada rumah dan lingkungannya.
Pengertian rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar.
Kebutuhan jasmani misalnya terpenuhi kebutuhan jasmani sperti membaca, menulis, istirahat dan lain-lain.
Kebutuhan rohani misalnya , perlindungan terhadap penyakit, cuaca, angin dan sebaginnya.
LINGKUNGAN RUMAH.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam lingkungan rumah apabila menghendaki suatu linkungan yang baik dan sehat adalah :
1. Sampah – sampah di tempat tinggal dapat ditanggulangi dengan cara dibuang dilokasi pembuangan sampah (yang jauh dari lingkungan tempat tinggal), atau dengan pembuatan lubang sampah, dengan menimbun atau dikelolah untuk dibuat pupuk kandang.
2. Genangan air, air tidak boleh tergenang lebih dari seminggu, karena dapat dijadikan tempat berkembang biaknya nyamuk, masalah ini dapat diatasi dengan pembuatan parit – parit atau selokan agar air dapat mengalir.
3. Sumber Air (sumur), konstruksinya baik dan memenuhi syarat, perlu diperhatikan saat membuat sumur, jarak minimal dari sumber air kotor (septick tank, sumur resapan, saluran air kotor yg tidak kedap air) adalah 7 meter, agar sumur tidak tercemar.
4. Tanaman disekitar rumah, pepohonan yang rindang akan mengakibatkan lingkungan yang gelap dan lembab, diusahakan agar sinar matahari pagi dapat menyinari rumah, tanpa terhalang oleh pepohonan
5. Kadang hewan (biasanya untuk rumah di pedesaan), letaknya diusahakan agar tidak terlalu dekat dengan rumah terutama pembungan kotoran, dapat dibuatkan tempat – tempat tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai
KONSTRUKSI RUMAH
1. Konstruksi Bambu.
Apabila usuk menggunakan bambu, harus diperhatikan dalam pemotongan bambu, diusahakan pemotongannya tepat pada ruas, bila tidak ujung bambu, agar tidak lembab dan menjadi sarang tikus.
2. Lantai rumah.
Harus selalu kering, maka tinggi lantai harus disesuaikan dengan kondisi setempat, lantai harus lebih tinggi dari muka tanah.
3. Penempatan langit-langit.
Dibuat sedemikian rupa, sehingga masih ada ruang antara, adanya ruang tersebut antara atap dan langit-langit, agar orang dapat masuk kedalamnya untuk membersihkan ruang dan perbaikan.
4. Dinding Rumah.
Apabila dibuat dinding rangkap tidak boleh ada ruang antara, karna akan menjadi sarang tikus, dan bila terbuat dari bata atau sejenisnya diusahakan menggunakan komposisi campuran yg benar dapat dilihat disini.
5. Sudut Kemiringan atap.
Kemiringang atap disesuaikan dengan bahan yang akan dipakai, agar air hujan dapat mengalir dengan baik.
Atap dari bahan alam = 30 derajat
Atap genteng = 25 derajat
Atap asbes,seng = 15 derajat.
KEBUTUHAN UDARA
a. Pada daerah tropis, setiap orang membutuhkan hawa udara 500 lt/jam sampai dengan 1500 lt/jam.
b. Kecepatan angin atau udara yang melaluli ventelasi pada ketinggian 2 meter dari muka tanah rata-rata sekitar 0,01 – 0,5 m/lt. Pada rumah sehat kebutuhan udara tersebut dapat dipenuhi dengan memperhatikan lubang ventelasi pada rumah tersebut, dengan cara perhitungan sebagai berikut :
Q = K.A
Q = Volume udara dalam ruangan
A = Luas lubang ventelasi
Koefesien K = (0,6 – 0,8 untuk arah angin ventelasi), (0,3 – 0,4 untuk arah angin dating bersudut 45).
KEBUTUHAN CAHAYA
Kebutuhan cahaya (Er).
1. Ruang gambar = 300 lux
2. Ruang Sekolah= 150 lux
3. Ruang kediaman= 125 lux
Perbandingan luas jendela dengan luas lantai.
1. Ruang kerja , luas jendela 1/5 a 1/3 luas lantai
2. Ruang sekolah, luas jendela 1/6 a 1/3 luas lantai
3. Ruang kediaman, luas jendela 1/8 a 1/6 luas lantai
4. Ruang orang sakit, luas jendela 1/5 a ¼ luas lantai
5. Sudut datang lebih besar atau sama denga 27 derajat.
6. Sudut lihat lebih besar 5 derajat.
Masalah perumahan merupakan masalah yang mempunyai pengaruh didalam kehidupan manusia sehari-hari.
Akhir – akhir ini dengan bertambahnya populasi manusia, dan kurangnya lahan untuk membangun rumah, sehingga sering muncul masalah kesehatan pada rumah dan lingkungannya.
Pengertian rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar.
Kebutuhan jasmani misalnya terpenuhi kebutuhan jasmani sperti membaca, menulis, istirahat dan lain-lain.
Kebutuhan rohani misalnya , perlindungan terhadap penyakit, cuaca, angin dan sebaginnya.
LINGKUNGAN RUMAH.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam lingkungan rumah apabila menghendaki suatu linkungan yang baik dan sehat adalah :
1. Sampah – sampah di tempat tinggal dapat ditanggulangi dengan cara dibuang dilokasi pembuangan sampah (yang jauh dari lingkungan tempat tinggal), atau dengan pembuatan lubang sampah, dengan menimbun atau dikelolah untuk dibuat pupuk kandang.
2. Genangan air, air tidak boleh tergenang lebih dari seminggu, karena dapat dijadikan tempat berkembang biaknya nyamuk, masalah ini dapat diatasi dengan pembuatan parit – parit atau selokan agar air dapat mengalir.
3. Sumber Air (sumur), konstruksinya baik dan memenuhi syarat, perlu diperhatikan saat membuat sumur, jarak minimal dari sumber air kotor (septick tank, sumur resapan, saluran air kotor yg tidak kedap air) adalah 7 meter, agar sumur tidak tercemar.
4. Tanaman disekitar rumah, pepohonan yang rindang akan mengakibatkan lingkungan yang gelap dan lembab, diusahakan agar sinar matahari pagi dapat menyinari rumah, tanpa terhalang oleh pepohonan
5. Kadang hewan (biasanya untuk rumah di pedesaan), letaknya diusahakan agar tidak terlalu dekat dengan rumah terutama pembungan kotoran, dapat dibuatkan tempat – tempat tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai
KONSTRUKSI RUMAH
1. Konstruksi Bambu.
Apabila usuk menggunakan bambu, harus diperhatikan dalam pemotongan bambu, diusahakan pemotongannya tepat pada ruas, bila tidak ujung bambu, agar tidak lembab dan menjadi sarang tikus.
2. Lantai rumah.
Harus selalu kering, maka tinggi lantai harus disesuaikan dengan kondisi setempat, lantai harus lebih tinggi dari muka tanah.
3. Penempatan langit-langit.
Dibuat sedemikian rupa, sehingga masih ada ruang antara, adanya ruang tersebut antara atap dan langit-langit, agar orang dapat masuk kedalamnya untuk membersihkan ruang dan perbaikan.
4. Dinding Rumah.
Apabila dibuat dinding rangkap tidak boleh ada ruang antara, karna akan menjadi sarang tikus, dan bila terbuat dari bata atau sejenisnya diusahakan menggunakan komposisi campuran yg benar dapat dilihat disini.
5. Sudut Kemiringan atap.
Kemiringang atap disesuaikan dengan bahan yang akan dipakai, agar air hujan dapat mengalir dengan baik.
Atap dari bahan alam = 30 derajat
Atap genteng = 25 derajat
Atap asbes,seng = 15 derajat.
KEBUTUHAN UDARA
a. Pada daerah tropis, setiap orang membutuhkan hawa udara 500 lt/jam sampai dengan 1500 lt/jam.
b. Kecepatan angin atau udara yang melaluli ventelasi pada ketinggian 2 meter dari muka tanah rata-rata sekitar 0,01 – 0,5 m/lt. Pada rumah sehat kebutuhan udara tersebut dapat dipenuhi dengan memperhatikan lubang ventelasi pada rumah tersebut, dengan cara perhitungan sebagai berikut :
Q = K.A
Q = Volume udara dalam ruangan
A = Luas lubang ventelasi
Koefesien K = (0,6 – 0,8 untuk arah angin ventelasi), (0,3 – 0,4 untuk arah angin dating bersudut 45).
KEBUTUHAN CAHAYA
Kebutuhan cahaya (Er).
1. Ruang gambar = 300 lux
2. Ruang Sekolah= 150 lux
3. Ruang kediaman= 125 lux
Perbandingan luas jendela dengan luas lantai.
1. Ruang kerja , luas jendela 1/5 a 1/3 luas lantai
2. Ruang sekolah, luas jendela 1/6 a 1/3 luas lantai
3. Ruang kediaman, luas jendela 1/8 a 1/6 luas lantai
4. Ruang orang sakit, luas jendela 1/5 a ¼ luas lantai
5. Sudut datang lebih besar atau sama denga 27 derajat.
6. Sudut lihat lebih besar 5 derajat.
Rumah
Sehat Bebas Nyamuk
1.Beri
pencahayaan alami yang cukup
pada rumah. Nyamuk sangat menyukai untuk bersarang di lingkungan yang lembab, dingin dan gelap. Upayakan agar desain
rumah memiliki pencahayaan alami yang dibuat cukup besar sehingga mampu memberi
akses sinar matahari ke dalam ruangan.
2.Hilangkan genangan air yang bisa jadi tempat berkembang biak. Buanglah sampah dan barang-barang bekas seperti kaleng, tong, pot, baskom, ember yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Ingatlah bahwa nyamuk betina akan bertelur di dalam air yang tergenang. Telur-telur ini akan berkembang menjadi larva dan kemudian berubah menjadi bentuk dewasa dalam 10 hari.
2.Hilangkan genangan air yang bisa jadi tempat berkembang biak. Buanglah sampah dan barang-barang bekas seperti kaleng, tong, pot, baskom, ember yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Ingatlah bahwa nyamuk betina akan bertelur di dalam air yang tergenang. Telur-telur ini akan berkembang menjadi larva dan kemudian berubah menjadi bentuk dewasa dalam 10 hari.
Kuras
bak mandi minimal seminggu sekali untuk mencegah telur nyamuk menetas menjadi
larva. Berilah beberapa ekor ikan di kolam taman sebagai predator alami larva
nyamuk.
Jika Anda memang tidak bisa menghilangkan genangan air tersebut, maka masukkan bubuk abate sesuai petunjuk untk mencegah larva berkembang menjadi nyamuk dewasa.
3.Ubah kebiasaan menggantung baju dalam jangka waktu lama. Jangan dibiasakan untuk menggantung baju-baju di gantungan (terutama di belakang pintu) dalam waktu lama. Selain menimbulkan kesan kurang rapi, juga bisa menjadi tempat hunian yang nyaman bagi nyamuk. Gantunglah baju didalam lemari gantung dan berilah pengharum semacam kapur barus dsb.
4.Pasang tirai/kasa nyamuk. Untuk mencegah nyamuk memasuki nyamuk, Anda sebaiknya memasang tirai nyamuk pada lubang-lubang ventilasi, jendela atau pintu. Pada saat ini sudah banyak produk tirai nyamuk modern dari berbagai merk, yang bisa dipasang secara praktis dan pemasangannya akan menjadi menjadi bagian dari interior penghias ruangan yang menarik.
5.Pangkas tanaman yang terlalu rimbun. Tanaman-tanaman yang berdaun rimbun di sekitar rumah memang akan memberi suasana teduh, segar dan alami. Akan tetapi sebaliknya lokasi tersebut juga akan menjadi hunian yang disukai nyamuk. Pangkaslah daun-daun yang terlalu rimbun secara berkala untuk mencegah menjadi tempat hunian nyamuk.
6.Tanamlah tanaman yang tidak disukai nyamuk. Ternyata tidak semua tanaman disukai oleh nyamuk. Beberapa jenis tanaman justru memiliki aroma yang sangat dibenci nyamuk, misalnya tanaman Lavender, Akar Wangi, Geranium, Zodia dan Selasih. Boleh dicoba untuk menanam tanaman tersebut di sekitar rumah Anda, siapa tahu ternyata bisa jadi cara ampuh mengusir nyamuk.
7.Pasang perangkap nyamuk.Ada
baiknya Anda memasang perangkap nyamuk, yang bisa berfungsi untuk menarik
perhatian nyamuk, menangkap dan membunuhnya. Banyak literatur di internet yang
memberikan informasi tentang cara membuat alat perangkap nyamuk secara mudah.
Namun jika Anda suka yang praktis, bisa langsung membelinya di pusat-pusat perbelanjaan. Alat tersebut dirancang untuk menyebarkan aroma dan cahaya yang disukai nyamuk, kemudian saat nyamuk mendekatinya akan disedot oleh kipas angin lalu memasukkannya kedalam perangkap hingga mati. Berbagai merk alat perangkap nyamuk telah diproduksi di pasaran dengan harga yang bervariasi.
8.Gunakan obat anti nyamuk yang aman. Nah, jika cara-cara di atas ternyata belum maksimal, gunakan obat anti nyamuk di rumah Anda.Ada
berbagai jenis dan merk, mulai dari jenis obat nyamuk bakar, obat nyamuk
semprot, elektrik hingga berupa cream/lotion. Pilihah obat anti nyamuk yang
aman bagi kesehatan Anda sekeluarga, dan bacalah petunjuk pemakaian secara
seksama sebelum menggunakannya (hh).
Jika Anda memang tidak bisa menghilangkan genangan air tersebut, maka masukkan bubuk abate sesuai petunjuk untk mencegah larva berkembang menjadi nyamuk dewasa.
3.Ubah kebiasaan menggantung baju dalam jangka waktu lama. Jangan dibiasakan untuk menggantung baju-baju di gantungan (terutama di belakang pintu) dalam waktu lama. Selain menimbulkan kesan kurang rapi, juga bisa menjadi tempat hunian yang nyaman bagi nyamuk. Gantunglah baju didalam lemari gantung dan berilah pengharum semacam kapur barus dsb.
4.Pasang tirai/kasa nyamuk. Untuk mencegah nyamuk memasuki nyamuk, Anda sebaiknya memasang tirai nyamuk pada lubang-lubang ventilasi, jendela atau pintu. Pada saat ini sudah banyak produk tirai nyamuk modern dari berbagai merk, yang bisa dipasang secara praktis dan pemasangannya akan menjadi menjadi bagian dari interior penghias ruangan yang menarik.
5.Pangkas tanaman yang terlalu rimbun. Tanaman-tanaman yang berdaun rimbun di sekitar rumah memang akan memberi suasana teduh, segar dan alami. Akan tetapi sebaliknya lokasi tersebut juga akan menjadi hunian yang disukai nyamuk. Pangkaslah daun-daun yang terlalu rimbun secara berkala untuk mencegah menjadi tempat hunian nyamuk.
6.Tanamlah tanaman yang tidak disukai nyamuk. Ternyata tidak semua tanaman disukai oleh nyamuk. Beberapa jenis tanaman justru memiliki aroma yang sangat dibenci nyamuk, misalnya tanaman Lavender, Akar Wangi, Geranium, Zodia dan Selasih. Boleh dicoba untuk menanam tanaman tersebut di sekitar rumah Anda, siapa tahu ternyata bisa jadi cara ampuh mengusir nyamuk.
7.Pasang perangkap nyamuk.
Namun jika Anda suka yang praktis, bisa langsung membelinya di pusat-pusat perbelanjaan. Alat tersebut dirancang untuk menyebarkan aroma dan cahaya yang disukai nyamuk, kemudian saat nyamuk mendekatinya akan disedot oleh kipas angin lalu memasukkannya kedalam perangkap hingga mati. Berbagai merk alat perangkap nyamuk telah diproduksi di pasaran dengan harga yang bervariasi.
8.Gunakan obat anti nyamuk yang aman. Nah, jika cara-cara di atas ternyata belum maksimal, gunakan obat anti nyamuk di rumah Anda.
Cara Memillih Rumah Sehat
Rumah sehat
Rumah harus difungsikan sebagai tempat
terapi fisik dan mental seluruh penghuni rumah.
Rumah
harus sehat sehingga penghuni rumah
jadi ikut sehat. Dengan segala keterbatasan anggaran uang dan lahan, berbagai desain rumah hemat
yang sehat, produktif, dan ramah lingkungan mulai ditawarkan, dan itu tidak
selalu harus mahal, asalkan tahu kiat-kiatnya.
Keluarga
yang hendak membeli rumah
akan lebih bijaksana jika memilih rumah
tumbuh atau rumah
tingkat siap pakai. Sebab, setelah dihitung-hitung, peningkatan rumah standar menjadi
rumah
tingkat biayanya tetap lebih besar ketimbang membeli rumah tumbuh atau rumah tingkat sejak
awal. Perhatikan pula kualitas dan struktur bangunan rumah.
Luas
lahan dan
anggaran biaya yang terbatas mendorong penghuni rumah untuk mengoptimalkan fungsi rumah. Penggabungan
fungsi-fungsi ruang mulai dari carport, teras, dan taman depan menjadi ruang
tamu umum sekaligus tempat nongkrong anak-anak. Ruang tamu keluarga dan ruang
makan sekaligus ruang bermain anak-anak. Penyatuan ruang makan, dapur, teras,
dan taman belakang yang membatasi ruang cuci dan menjemur pakaian.
Rumah
sehat akan
semakin berfungsi baik dengan didukung taman yang menghadirkan suasana alami
yang sejuk dan teduh. Rumah
taman akan menyatukan seluruh ruangan dan bangunan rumah dengan
lingkungan sekitar. Dominasi warna hijau akan memberikan suasana tenang dan
nyaman. Selingan aromatik tanaman dan warna-warni tanaman berbunga dan atau
berdaun indah akan menambah keceriaan dan kehangatan rumah.
Kehadiran
kolam air yang berisikan ikan dan tanaman air yang berupa kolam yang besar, tempayan
atau gerabah, hingga kolam akuarium dilengkapi tanaman air seperti teratai,
papirus atau eceng gondok, dan sereh, dapat pula memberikan ketenangan.
1. SKK Penyehatan Perumahan
Rumah
merupakan salah satu kebutuhan pokok kita sehari-hari serta untuk berteduh
apabila terjadi panas dan hujan, sebagai tempat berlindung kita. Rumah juga
dapat menimbulkan beberapa risiko penyakit termasuk bahaya radiasi dan
pencemaran udara apabila setiap harinya tidak bersih. Agar penghuni rumah
terhindar dari penyakit-penyakit tersebut, maka diperlukan kondisi kualitas
kesehatan lingkungan rumah yang baik.
Untuk mewujudkan lingkungan perumahan yang sehat harus memperhatikan lokasi, kualitas tanah dan air tanah, kualitas udara ambien, kebisingan, getaran dan radiasi, sarana dan prasarana lingkungan (saluran air, pembuangan sampah, jalan, tempat bermain, dan sebagainya), binatang penular penyakit (vektor), dan penghijauan.
Untuk mewujudkan lingkungan perumahan yang sehat harus memperhatikan lokasi, kualitas tanah dan air tanah, kualitas udara ambien, kebisingan, getaran dan radiasi, sarana dan prasarana lingkungan (saluran air, pembuangan sampah, jalan, tempat bermain, dan sebagainya), binatang penular penyakit (vektor), dan penghijauan.
Bila
lingkungan perumahan tidak diperhatikan, maka dapat memudahkan terjadinya
penularan dan penyebaran penyakit, seperti diare, cacingan, ISPA, TBC, demam
berdarah, malaria, typhus, leptospirosis, dan dapat menyebabkan kecelakaan
seperti kebakaran, tertusuk paku atau kaca, terpeleset, terantuk, dan
sebagainya.
Supaya
lingkungan rumah kita tidak merupakan sumber penularan penyakit maka diperlukan
partisipasi kita semua untuk turut memelihara serta menjaga lingkungan dan
rumah supaya tetap bersih dan sehat sehingga menjadi tempat penghunian yang
aman dan nyaman.
Istilah-istilah
dalam lingkungan :
a.
Rumah adalah bangunan sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan
keluarga.
b.
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan.
c.
Kesehatan perumahan adalah kondisi fisik, kimia, dan biologi di dalam rumah, di
lingkungan rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat
memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
d.
Sarana kesehatan lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk
penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya.
e.
Prasarana kesehatan lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang
memungkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
f.
Vektor adalah binatang perantara penular penyakit tertentu seperti nyamuk,
lalat, kecoa, tikus, pinjal, kutu, dan sebagainya.
g.
Tempat perindukan atau sarang adalah tempet-tempat yang disukai atau cocok
untuk berkembang biak vektor penyakit.
h.
Radiasi adalah pancaran energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik dan
partikel yang tidak dapat dilihat, dirasa, dan tidak berbau kecuali cahaya,
yang dibedakan atas sifatnya yaitu radiasi pengion (dapat mengionisasi atom dan
memutuskan keseimbangan atom-atom dalam molekul sel tubuh) dan radiasi tak
pengion (tidak dapat mengionisasi dan memutuskan keseimbangan atom-atom sel
tubuh).
i.
Radiasi alam adalah radiasi yang berasal dari alam antara lain sinar kosmik
dari luar angkasa, sinar matahari (sinar ultraviolet, cahaya tampak, dan sinar
merah), radiasi dari kerak bumi seperti daerah tambang timah, batu bara, emas,
tembaga, dan lain-lain.
j.
Radiasi buatan adalah radiasi yang terbuat dari hasil elektrologi yang
direkayasa untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti sinar X untuk foto rontgen,
radiasi untuk terapi diagnosa penyakit di rumah sakit, radiasi medan magnet,
medan listrik dan kerapatan daya dari telepon seluler, televisi, radar,
pemancar, alat pemanas mikrowave dan komputer.
k.
Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, atau komponen
lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia sehingga kualitas udara turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi
fungsinya.
l.
Pengendalian pencemaran udara adalah upaya pencegahan dan atau upaya
penaggulangan pencemaran udara serta pemulihan kualitas udara.
m.
Udara ambien adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfer yang
dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur
lingkungan hidup lainnya.
n.
Gerakan peduli udara bersih adalah gerakan masyarakat untuk mewujudkan
kepedulian masyarakat terhadap udara bersih.
1.
Rumah Sehat
Bangunan
yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga serta
memenuhi syarat kesehatan.
Rumah
sehat secara sederhana adalah rumah yang memiliki ruangan terpisah untuk
keperluan hidup sehari-hari dengan ukuran yang memadai, antara lain :
kamar tidur
ruang makan / keluarga
dapur
kamar mandi
jamban / WC
tempat cuci pakaian
kamar tidur
ruang makan / keluarga
dapur
kamar mandi
jamban / WC
tempat cuci pakaian
syarat
rumah sehat :
bahan bangunan tidak terbuat dari bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
Lantai sebaiknya yang kedap air, dinding kuat dan tidak lembab serta berwarna cerah.
Memiliki ruang-ruangan yang tertentu.
Pencahayaan alam atau buatan harus cukup.
Suhu antara 18o – 30o C.
Memiliki ventilasi.
bahan bangunan tidak terbuat dari bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
Lantai sebaiknya yang kedap air, dinding kuat dan tidak lembab serta berwarna cerah.
Memiliki ruang-ruangan yang tertentu.
Pencahayaan alam atau buatan harus cukup.
Suhu antara 18o – 30o C.
Memiliki ventilasi.
2.
Kesehatan Lingkungan Perumahan
lingkungan
perumahan yang memiliki persyaratan kesehatan, antara lain :
lokasi tidak terletak pada daerah rawan bencana.
Udara jauh dari pencemaran.
Kualitas air tanah dan air minum harus baik dan memenuhi persyaratan kesehatan.
Kualitas tanah lokasi perumahan harus baik dan memenuhi persyaratan kesehatan.
Sarana dan prasarana lingkungan harus bagus.
Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan pembuangan sampah tidak mencemari air tanah, tidak berbau, tidak dipakai untuk sarang penyakit, dan lain-lain.
Penghijauan.
lokasi tidak terletak pada daerah rawan bencana.
Udara jauh dari pencemaran.
Kualitas air tanah dan air minum harus baik dan memenuhi persyaratan kesehatan.
Kualitas tanah lokasi perumahan harus baik dan memenuhi persyaratan kesehatan.
Sarana dan prasarana lingkungan harus bagus.
Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan pembuangan sampah tidak mencemari air tanah, tidak berbau, tidak dipakai untuk sarang penyakit, dan lain-lain.
Penghijauan.
3.
Rumah Yang Tidak Sehat Dan Akibatnya.
Rumah
dengan kondisi berikut :
kotor
ruangan pengap, lembab
asap dapur tidak keluar dari rumah
sampah menumpuk
kamar mandi dan tempat air tidak bersih
lLantai kamar mandi berlumut
penggunaan alat elektronik yang tidak tepat
kotor
ruangan pengap, lembab
asap dapur tidak keluar dari rumah
sampah menumpuk
kamar mandi dan tempat air tidak bersih
lLantai kamar mandi berlumut
penggunaan alat elektronik yang tidak tepat
4.
Upaya Agar Rumah Menjadi Sehat
yang
perlu dilakukan agar rumah menjadi sehat :
membuka jendela kamar setiap pagi dan siang.
Membersihkan rumah dan halaman rumah setiap hari.
Kamar mandi dijaga kebersihannya setiap hari.
Membuang sampah pada tempatnya.
Mendapat penerangan yang cukup.
Dinding diusahakan terang.
Menata rapi barang di rumah.
Melakukan penghijauan pada halaman.
Menguras bak mandi.
Mengubur barang bekas.
membuka jendela kamar setiap pagi dan siang.
Membersihkan rumah dan halaman rumah setiap hari.
Kamar mandi dijaga kebersihannya setiap hari.
Membuang sampah pada tempatnya.
Mendapat penerangan yang cukup.
Dinding diusahakan terang.
Menata rapi barang di rumah.
Melakukan penghijauan pada halaman.
Menguras bak mandi.
Mengubur barang bekas.
5.
Manfaat rumah sehat.
untuk tempat beristirahat, tempat tinggal dan kegiatan hidup harian.
Melindungi manusia dari cuaca baik / buruk.
Mencegah penyebaran penyakit menular.
Melindungi penghuninya dari bahaya-bahaya dari luar.
Meningkatkan hubungan sosial diantara penghuninya.
untuk tempat beristirahat, tempat tinggal dan kegiatan hidup harian.
Melindungi manusia dari cuaca baik / buruk.
Mencegah penyebaran penyakit menular.
Melindungi penghuninya dari bahaya-bahaya dari luar.
Meningkatkan hubungan sosial diantara penghuninya.
UDARA
Udara
ambien harus dijaga kualitasnya dan harus mengandung sejumlah zat yang
dibutuhkan oleh makhluk hidup seperti ozon untuk melapisi sinar ultraviolet dan
sinar kosmis, gas rumah kaca untuk menghangatkan suhu bumi, oksigen untuk
pernapasan, CO2 dan air untuk fotosintesis, serta nitrogen, belerang dan karbon
untuk senyawa bio molekul. Disamping itu udara harus bebas radiasi dan tidak
mengundang polutan yaitu zat-zat yang berbahaya lagi kelangsungan makhluk
hidup.
pencemaran
udara menurut tempat.
1.
Pencemaran udara outdoor yaitu yang mempengaruhi kualitas udara ambien.
2.
Pencemaran udara indoor yaitu yang mempengaruhi kualitas udara ruangan berasal
dari aktivitas manusia di dalam rumah, sekolah, kantor, dan sebagainya seperti
asap dapur, asap rokok, pemakaian obat nyamuk, cat kayu dan cat tembok, bahan /
material bangunan. Dampak pencemaran udara di dalam ruangan lebih berbahaya
karena adanya pengaruh suhu, kelembaban, pencahayaan dan erat kaitannya dengan
pertumbuhan bakteri mycrobacterium, tubercolosis, streptococcus, pneunomia, dan
sebagainya.
RADIASI
Radiasi
merupakan faktor resiko karena berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, oleh
karena itu di dalam rumah harus diupayakan pengendalian agar pejanan yang
diterima seminimal mungkin.
a.
Sumber Radiasi Di Dalam Rumah
-
radiasi medan
listrik
-
radiasi cahaya tampak
-
radiasi gelombang mikro
-
radiasi gas rodon dan thoron
b.
Dampak Radiasi
Dapat
menyebabkan rasa letih, hilang nafsu makan, mual, muntah, ranbut rontok,
kemandulan, kematian sel-sel tubuh, gangguan sistem darah, sistem reproduksi,
sistem syaraf, sistem endokrim, sistem kardiovaskuler dan dampak psikologis/
rasa takut.
c.
Cara Pengendalian Dampak Radiasi
radiasi medan listrik, medan magnet dan kerapatan daya dari pesawat televisi
Menonton tv sebaiknya pada jarak terhadap layar minimal 4x diagonal atau menjaga jarak terhadap layar minimal 2 meter.
Berada di depan layar televisi tidak melebihi 4 jam secara terus menerus.
Tidak berada pada belakang tabung monitor komputer kurang dari 1 meter.
radiasimedan listrik, medan magnet dan daya kerapatan dari komputer
Menggunakan komputer tidak melebihi dari 4 jam per hari (sebaiknya diselingi istirahat setap 1 jam.
Menggunakan alat pelindung pada layar komputer.
radiasi gelombang mikro dari oven mikrowave (alat pengering/ pemanas )
Tidak berada di dekat oven mikrowave dalam keadaan hidup kurang dari 20 cm.
Tidak membuka mikrowave pada saat hidup/ berfungsi.
radiasi cahaya tampak, ultraviolet dan infra merah dari matahari
Dilarang berjemur pada siang hari (setelah jam 11.00)
Menggunakan pelindung diri seperti topi, payung dan cream yang mengandung tabir surya.
radiasi cahaya tampak pada peralatan las listrik/ karbit
Menggunakan pelindung mata/ kaca mata las untuk pekerja las.
Bekerja tidak terus menerus atau non-stop.
radiasi gelombang mikro (kerapatan daya) dari telepon seluler
Menggunakan hear-set sewaktu menggunakan telepon seluler.
Jangan digunakan saat sinyal rendah.
Pengguna telepon seluler dibatasi bagi anak-anak dan remaja.
Membawa dan menyimpan telepon seluler sebaiknya jauh dari organ reproduksi seperti saku samping dan saku depan.
Pengguna telepon seluler sebaiknya dibatasi.
radiasi gas rodon dan thoron dari tanah, air, bahan bangunan dan gas elpiji
Peredaran udara di dalam rumah harus lancar, ventilasi memenuhi syarat kesehatan dan jendela dibuka setiap hari.
Menggunakan kipas angin/ fan/ exhausfan.
radiasi medan listrik, medan magnet dan kerapatan daya dari pesawat televisi
Menonton tv sebaiknya pada jarak terhadap layar minimal 4x diagonal atau menjaga jarak terhadap layar minimal 2 meter.
Berada di depan layar televisi tidak melebihi 4 jam secara terus menerus.
Tidak berada pada belakang tabung monitor komputer kurang dari 1 meter.
radiasi
Menggunakan komputer tidak melebihi dari 4 jam per hari (sebaiknya diselingi istirahat setap 1 jam.
Menggunakan alat pelindung pada layar komputer.
radiasi gelombang mikro dari oven mikrowave (alat pengering/ pemanas )
Tidak berada di dekat oven mikrowave dalam keadaan hidup kurang dari 20 cm.
Tidak membuka mikrowave pada saat hidup/ berfungsi.
radiasi cahaya tampak, ultraviolet dan infra merah dari matahari
Dilarang berjemur pada siang hari (setelah jam 11.00)
Menggunakan pelindung diri seperti topi, payung dan cream yang mengandung tabir surya.
radiasi cahaya tampak pada peralatan las listrik/ karbit
Menggunakan pelindung mata/ kaca mata las untuk pekerja las.
Bekerja tidak terus menerus atau non-stop.
radiasi gelombang mikro (kerapatan daya) dari telepon seluler
Menggunakan hear-set sewaktu menggunakan telepon seluler.
Jangan digunakan saat sinyal rendah.
Pengguna telepon seluler dibatasi bagi anak-anak dan remaja.
Membawa dan menyimpan telepon seluler sebaiknya jauh dari organ reproduksi seperti saku samping dan saku depan.
Pengguna telepon seluler sebaiknya dibatasi.
radiasi gas rodon dan thoron dari tanah, air, bahan bangunan dan gas elpiji
Peredaran udara di dalam rumah harus lancar, ventilasi memenuhi syarat kesehatan dan jendela dibuka setiap hari.
Menggunakan kipas angin/ fan/ exhausfan.
VEKTOR
Keberadaan
vektor di dalam dam di luar rumah perlu diawasi karena serangga/ binatang
pengerat seperti tikus mempunyai peran penting di dalam penularan berbagai
jenis penyakit.
Adapun
jenis vektor dan penyakit ditularkan adalah sebagai berikut :
a.
Nyamuk :
-
aedes aegypty > demam berdarah
-
culex quinques > filaria
b.
lalat : musca domestica > dysentri, diare, typhoid (lalat rumah)
c.
kecoa : blatella germanica > dysentri, diare, typhoid, cholera (kecoa
jerman)
d.
tikus : rattus-rattus diardi > pes, murine typhus (tikus rumah).

Senin, 15 Agustus 2011
TIPS DASAR MERAWAT PRINTER YANG BENAR :: djava print

Jumat, 05 Agustus 2011
The Power Of IT: Download dan Informasi seputar Microsoft Office 20...
The Power Of IT: Download dan Informasi seputar Microsoft Office 20...: "Microsoft baru-baru ini mengalami perubahan dalam strategi peluncuran produk barunya, Microsoft Office 2010 dan Windows 7. Selama pengemb..."

The Power Of IT: Install Windows Xp Dari Flashdisk Solusi Install w...
The Power Of IT: Install Windows Xp Dari Flashdisk Solusi Install w...: "Kemaren siang sampai sore saya habiskan untuk menginstall windows disalah satu komputer client warnet yah error , gak tau kenapa gak bisa di..."

The Power Of IT: Tips Untuk Windows 7
The Power Of IT: Tips Untuk Windows 7: "Siapa yang tidak tahu Windows 7? belum dirilis juga uda pada tahu, apalagi sekarang sudah banyak penggunanya. Microsoft Windows 7 telah di..."

The Power Of IT: Tips Untuk Windows 7
The Power Of IT: Tips Untuk Windows 7: "Siapa yang tidak tahu Windows 7? belum dirilis juga uda pada tahu, apalagi sekarang sudah banyak penggunanya. Microsoft Windows 7 telah di..."

The Power Of IT: Teknik Video Editing - Tips of The Day
The Power Of IT: Teknik Video Editing - Tips of The Day: "Dalam dunia video editing, dan multimedia tentunya, ada beberapa tips yang perlu anda perhatikan. Tentu agar video yang nanti anda hasilka..."

The Power Of IT: Design Baju Praktek Teknik Informatika dan Komunik...
The Power Of IT: Design Baju Praktek Teknik Informatika dan Komunik...: "Design Baju Praktek Teknik Informatika dan Komunikasi Program Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak Tahun ajaran 2010/2011 Dunia RPL merupakan ..."

Senin, 25 Juli 2011
PANDUAN_PENYUSUNAN_RPP

Rabu, 16 Maret 2011
How do I add Reactions to my blog?

Master advanced features - Share

Blogging from iGoogle and Gmail

Blogging from iGoogle and Gmail

Penelitian Tindakan Kelas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran mata diklat Praktik Batu di SMK pada umumnya sering mengalami kesulitan. Kesulitan yang dialamioleh guru biasanya muncul dalam upaya menanamkan konsep Pemasangan Batu Bata pada siswa dan memilih metode yang tepat sesuai dengan kondisi yang ada. Kesulitan yang dialami oleh murid disebabkan oleh kurangnya contoh, konsep pemahaman yang kurang, serta kurangnya motivasi mengikuti pelajaran. Akhirnya perhatian, minat dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menjadi rendah. Hal ini berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.
Penulis sebagai guru Teknik Bangunan sering menyimpulkan dengan menganggap siswa sudah jelas dan mengerti mengenai materi yang diajarkan tetapi sering tertipu dengan hasil yang dicapi siswa yang rendah.
Kesulitan penguasaan materi Memasang “Pasangan Batu Bata”, mengisyaratkan adanya suatu permasalahan yang perlu segera dicari jalan keluarnya. Sedangkan upaya peningkatan kemampuan siswa dalam menguasai materi telah banyak dilakukan oleh berbagai pihak terutama melalui uapaya meningkatkan kuliatas guru.
Dari beberapa penyebab timbulnya masalah tersebut yang paling mendesak untuk ditanggulangi adalah adanya kesenjangan (jarak negatif) antara guru dan siswa.
Berdasarkan masalah yang timbul tersebut kemudian diurai lebih spesifik penyebab-penyebab antra lain:
a. Tanpa sadar guru di mata siswa dianggap sesuatu yang ditakuti.
b. Anak kurang terbuka, termasuk malu untuk bertanya.
c. Guru sering menganggap anak sudah memahami materi.
d. Prose pembelajaran hanya satu arah.
e. Jarang terjadi diskusi antar siswa maupun siswa dengan guru.
f. Penguasaan metode pembelajaran yang kurang dimiliki oleh guru.
Menurut Indra Djati (2001, h.23): “…dari beberapa masalah yang berkaitan dengan pendidikan ini, yang paling menonjol dan sangat mendesak (urgent) untuk dibicarakan secara serius dan terbuka adalah masalah metode pemebelajaran …”. Sedangkan pada bagian lain dikatakan: “kita perlu mengganti mopdel belajar yang selama ini terpusat pada guru dan digunakan di banyak sekolah, dengan menggunakan model belajar yang aktif dan mandiri berdasarkan prinsip-prinsip ilmu kognitif modern.”(h.4)
Bertolak dari uraian di atas sebagai upaya untuk meningkatkan hasil prestasi peserta didik diperlukan strategi pembelajaran yang menyenangkan yaitu yang berupa “Metode Mengajar Secara Variatif di siswa Kelas 3 TKB pada SMK Negeri 5 Surakarta, Tahun pelajaran 2008/2009.
B. Rumusan Masalah
Adanya nilai prestasi yang rendah pada mata diklat Praktik Batu sub kompetensi Pemasangan Pasangan Batu Bata di kelas 3 TKB jurusan Teknik Kunstruksi Bangunan pada SMK Negeri 5 Surakarta.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk meningkatkan nilai prestasi belajar peserta didik pada pemahaman konsep Pemasangan Pasangan Batu Bata di kelas 3 TKB jurusan Teknik Kunstruksi Bangunan pada SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009 melalui Metode Mengajat Secara Variatif.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah: Hasil nilai prestasi belajar peserta didik dalam materi Pemasangan Pasangan Batu Bata di kelas 3 TKB jurusan Teknik Kunstruksi Bangunan pada SMK Negeri 5 Surakarta akan meningkat dengan menggunakan Metode Mengajar Secara Variatif.
E. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat Praktis:
1) Untuk Guru
a) Merupakan umpan balik untuk mengetahui kesulitan siswa.
b) Memperbaiki kinerja guru dalam pelaksanaan Proses Pembelajaran.
c) Meningkatkan gairah dalam melaksanakan Proses Pembelajaran.
d) Guru trampil menggunakan metode mengajar yang bervariatif.
2) Untuk Siswa
a) Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti Proses Pembelajaran.
b) Meningkatkan rasa percaya diri.
c) Menumbuhkan sikap ilmiah
d) Menumbuhkan sikap bekerja sama dan lebih peduli dengan teman.
e) Meningkatkan prestasi belajar.
3) Untuk Sekolah
Suasana kelas lebih kondusif dalam pelaksanaan Proses Belajar Mengajar melalui metode mengajar secara variatif.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas
PTK (Classroom Action Research), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya (sekolah) tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran.
Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran secara berkesinambungan, sehingga meningkatkan mutu hasil instruksional, mengembangkan keterampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru.
PTK digambarkan sebagai suatu proses dinamis meliputi aspek perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, yang merupakan langkah berurutan dalam satu siklus atau daur yang berhubungan dengan siklus berikutnya. Akar pelaksanaan PTK digambarkan dalam bentuk spiral tindakan (adaptasi Hopkins, 1993) sebagai berikut:
Di bawah in beberapa hal penting yang berhubungan dengan PTK.
1. PTK penting untuk guru dengan alasan berikut
a. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya.
b. PTK dapat meningkatkan kinerja guru.
c. Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya.
2. Karakteristik PTK yakni seperti di bawah ini
a. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional.
b. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya.
c. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.
d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional.
e. Di laksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
f. Pihak yang melakukan tindakan adalh guru sendiri, sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan.
3. Jenis-Jenis PTK yakni sebagai berikut
a. PTK diagnostik, ialah penelitian yang dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan. Dalam hal ini peneliti mendiagnosis dan memasuki situasi yang terdapat dalam latar penelitian.
b. PTK partisipan, ialah apabila orang yang akan melakukan penelitian, harus terlibat langsung di dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian yang berupa laporan.
c. PTK empiris, ialah apabila peneliti berupaya melaksanakan sesuatu tindakan atau aksi dan melakukan apa yang dilaksanakan da apa yang terjadi selama aksi berlangsung.
d. PTK eksperimental, ialah apabila PTK diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai teknik strategi secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatan belajar mengajar.
4. Model-Model PTK
Sebenarnya ada beberapa model yang dapat diterapkan dalam PTK, diantaranya: model Kurt Lewin, model Kemmis and Mc. Taggart, model John Elliot, dan model Dave Ebbutt, tetapi yang paling dikenal dan biasa digunakan adalah model Kemmis and Mc. Taggart. Adapun model PTK dimaksud menggambarkan adanya empat tahap yakni sebagai berikut:
a. Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan (perencanaan) yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tinakan tersebut dilaksanakan.
b. Tahap 2: Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
c. Tahap 3: Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat.
d. Tahap 4: Refleksi, atau pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi.
Secara keseluruhan kempat tahapan dalam PTK ini membentuk suatu siklus. Siklus ini kemudian diikuti oleh siklus-siklus lain secara berkesinambungan seperti sebuah spiral.
Namun sebelum keempat tahapan itu berlangsung, bisanya diawali oleh suatu tahapan pra PTK, yang meliputi: identifikasi masalah, analisa masalah, rumusan masalah, dan rumusan hipotesis tindakan.
5. Sasaran atau Objek PTK ialah sebagai berikut
a. Unsur Siswa, dapat dicermati objeknya ketika siswa sedang asyik mengikuti proses pembelajaran di kelas/laboratorium/lapngan/bengkel, tau ketika sedang mengikuti kerja bakti di luar sekolah.
b. Unsur Guru, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar di kelas, sedang membimbing siswa-siswa yang sedang berdarmawisata, atau ketika guru sedang mengadakan kunjungan ke rumah siswa.
c. Unsur Materi Pelajaran, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau sebagai bahan yang ditugaskan kepada siswa.
d. Unsur Peralatan atau sarana pendidikan, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar. Dengan tujuan meningkatkan mutu hasil belajar, yang dapat diamati guru, siswa, atau keduanya.
e. Unsur hasil pembelajaran, yang ditinjau dari tiga arah yang dijadikan titik tujuan yang harus dicapai melalui pembelajaran, baik susunan maupun tingkat pencapaian.
f. Unsur Lingkungan, baik lingkungan siswa di kelas, sekolah, maupun yang melingkupi siswa di rumahnya.
g. Unsur Pengelolaan, yang jelas-jelas merupakan gerak kegiatan sehingga mudah diatur, direkayasa dalam bentuk tindakan.
B. Metode Mengajar Secara Variatif
Secara umum seorang guru dapat merefleksikan gaya mengajarnya diantara tradisional dan progresif. Ciri mengajar secara tradisional adalah guru sebagai pemberi ilmu, siswa bersifat pasif, sosio emosional siswa tidak diperhatikan dan kurang mendorong kreatifitas siswa. Sedang ciri mengajar progresif adalah guru sebagai pembimbing, siswa aktif, sosio emosional siswa diperhatikan dan guru mendorong kreatifitas siswa.
Metode mengajar variatif adalah penggunaan beberapa metode yang dipakai oleh seorang guru untuk mendapatkan hasil PBM yang optimum. Beberapa metode mengajar:
1. Metode diskusi
2. Metode penugasan
3. Metode tanya jawab
4. Metode simulasi
5. Metode demonstrasi
6. Metode pameran
7. Metode proyek
8. Metode widyawisata
9. Metode peran
10. Metode ceramah
11. Metode latihan
12. Metode cerita
13. Metode penugasan
14. Metode permainan
15. Metode penelitian
16. Metode pengamatan
17. Metode penelusuran web internet
18. Metode wisata
19. Metode pengkajian melalui film
20. dan lain-lain
Dalam proses belajar mengajar bisa juga menggunakan beberapa media pembelajaran sekaligus maupun bertahap.
Beberapa media pembelajaran:
1. Media OHP
2. Media film
3. Media alat peraga
4. Media word chart
5. Media computer LCD
6. Media contoh asli
7. Media modul
8. Media aplikatif
Sedang pendekatan dalam proses pembelajaran bisa menggunakan beberapa teknik pendekatan, yaitu diantaranya:
1. Pendekatan lingkungan
2. Pendekatan penemuan (inkuri)
3. Pendekatan indukti – deduktif
4. Pendekatan nilai- nilai
5. Pendekatan skill
6. dan lain-lain
Sedang gaya mengajar guru dalam proses belajar mengajar bisa menggunakan bebrapa gaya diantaranya:
1. Gaya tradisional
2. Gaya progresif
3. Gaya otoriter
4. Gaya fasilitator
5. Gaya dinamisator
6. Gaya motifator
7. Gaya ego involvement
8. Gaya task involvement
9. Gaya behavioristik
10. Gaya konstruktivistik
11. dan lain-lain
Sedang seorang guru dalam proses belajar mengajar harus menguasai beberapa hal diantaranya:
1. Menguasai bahan/materi
2. Menguasai metode mengajar
3. Menguasai gaya mengajar
4. Menguasai pendekatan mengajar
5. Menguasai media dan alat peraga
6. Menguasai pengelolaan kelas
7. menguasai program belajar mengajar
8. Menguasai landasan-landasan kependidikan
9. dan lain-lain
C. Praktik Batu
Praktik Batu adalah salah satu mata diklat pada produktif di bidang Keahlian Teknik Bangunan dengan Program Keahlian Teknik Kunstruksi Bangunan. Di dalam Praktik Batu (kompetensi F) ada sub kompetesni F1 yaitu Memasang Pasangan Batu.
Batu abta adalah batu buatan yang berasal dari tanah liat yang dalam keadaan lekat dicetak, dijemur beberapa hari sesuai dengan aturan lalu dibkar samapi matang, sehingga tidak dapat hancur lagi bila direndam dengan air. Batu bata harus sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
Macam-macam bentuk dari tembok yang sering ditemui pada suatu banguanan adalah:
1. Memanjang
2. Menyudut
3. Pertemuan
4. Persilangan
Macam-macam siar untuk melekatkan bata adalah:
1. Siar lintang
2. Siar bujur/siar datar
3. Siar tegak, sejenis siar lintang
Macam-macam tebal tembik:
1. Temboka ½ bata mempunyai; 1 kop
2. Tembok 1 bata mempunyai tebal; 1 strek atau 2 kop
3. Tembok 11/2 bata mempunyai tebal; 1 strek +
4. Tembok 2 bata mempunyai tebal; 1 kop + 1 strek + 1 op atau 2 strek.
5. Tembok 2 bata ke atas jarang atau tidak dibuat.
Macam-macam ikatan batu bata:
1. Ikaatan ½ bata (halj steers verbend)
2. Ikatan tegak
3. Ikatan silang
4. Ikatan vlam
5. Iakatan rantai
6. Ikatan hiasan
Macam-dan bentuk batu cetak:
1. Type A
2. Tyepe B
3. Type C
4. Type D
5. Type E
6. Type F
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek, Objek, dan Jenis Penelitian
Subjek Penelitian : Siswa kelas tiga Teknik Kunstruksi Bangunan SMK N 5 Surakarta, 28 siswa, mata diklat Praktek Batu, sub kompetensi Pemsangan Batu Bata, semester 1 tahun 2006/2007.
Objek Penelitian : Metode mengajar secara variatif, dengan hasil nilai prestasi peserta didik kelas keaktifan siswa.
Jenis Penelitian : Penelitian tindakan kelas (berdasarkan sifat permasalahannya), yaitu upaya meningkaltkan hasil belajar (nilai) siswa dengan metode mengajar secara variatif.
B. Desain dan Prosedur Penelitian
1. Desain Penelitian/Kerangka Berpikir
Seperti diketahui bahwa kondisi siswa SMK jurusan teknik Kunstruksi Bangunan pada umumnya, tingkat pemahaman materi pemasangan batu bata masih rendah. Hal ini berarit perlu diupayakan pemecahannya, sehingga apa yang harapkan yaitu tingkat pemahaman materi tersebut menjadi lebih baik dan optimal. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pembelajaran menggunakan metode mengajar variatif. Dengan metode pemebelajaran ini diharapkan tingkat pemahaman peserta didik/sisa menjadi lebih baik.
Desain penelitian/kerangka berpikir seperti gambar di bawah ini
Tahap I/Silus 1
Tahan II/Siklus 2
Tahap III/Siklus 3
Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir
2. Prosedur Penelitian
a. Rencana Penelitian Tindakan Kelas
1. Perencanaan
Materi pelajran pemasangan batu bata dengan alokasi waktu Juli sampai dengan September 2006, semester 1 tahun pelajaran 2006/2007.
2. Tindakan
Peningkatan nilai dan aktivitas siswa melalui proses belajar mengajar sub kompetensi Pemasangan Batu Bata dengan menggunakan Metode Mengajar Secara Variatif, dengan tiga siklus.
3. Observasi
Dilaksanakan bersamaan proses belajar mengajar meliputi aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa.
4. Refleksi
Analisis hasil bersamaan proses belajar mengajar meliputi aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa.
C. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Data yang dikumpulkan melalu catatan observasi dan hasil evaluasi yang dilakukan sejak awal penelitian sampai dengan siklus III bersama mitra kolaborasi.
Catatan observasi dipergunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa, sedanagkan evaluasi dilakukan untuk mengukur peningkatan nilai prestasi belajar siswa.
Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai, kemudian dilanjutkan dengan refleksi dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Salah satu aspek penting dari kegiatan refleksi adalah evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan.
Instrumen penelitian merupakan alat bantu pengumpulan dan pengolahan data tentang variabel-variabel yang diteliti,. Jenis instrumen yang dipakai yaituu bentuk soal uraian terlampir,. Lembar pengamatan aktifitas siswa terlampir.
D. Metode Analisa Data
Data hasil observasi pembelajaran dianalisa bersama-sama dengan mitra kolaborasi, kemudian ditafsirkan berdasarkan kajian pustaka dan pengalaman guru. Sedangkan hasil belajar siswa (evaluasi) dianalisis berdasarkan ketentuan belajar siswa.
BAB IV
HASIL PENELITIAN/PEMENTAUAN
DAN PEMBAHASAN/REFLEKSI
A. Hasil Penelitian/Pemantauan
DAFTAR NILAI SIKLUS 1
Program Keahlian : Teknik Kunstruksi Bangunan
Kelas/SMT : 3 TKB/5
Mata Diklat : Pemasangan Batu
Kompetensi/Sub Kompetensi : Pemasangan Batu Bata
No Absen Nilai Pos Tes 1 Tindak Tuntas Ya Tuntas Aktifitas Baik Sekali Aktifitas Baik Aktifitas Cukup Ket
1 70 - V V NIHIL
2 60 V - V
3 68 - V V
4 71 - V V
5 75 - V V
6 70 - V V
7 64 V - V
8 70 - V V
9 75 - V
10 72 - V V V
11 60 V - V
12 68 - V V
13 62 V - V
14 70 - V V
15 71 - V V
16 72 - V V
17 68 - V V
18 60 V - V
19 70 - V V
20 72 - V V
21 70 - V V
22 72 - V V
23 64 V - V
24 63 V - V
25 64 V - V
26 60 V - V
27 64 V - V
28 72 V V
Pos Tes 1
JUMLAH 1897
Rata-Rata (MEAN) 67,75
Nilai Terendah 60
Nilai Tertinggi 75
Nilai batas minimum tuntas Pos Tes (65)
Jumlah siswa tuntas 18
Jumlah siswa tidak tuntas 10
Jumlah siswa izin/sakit -
Jumlah Aktifitas Baik sekali Aktifitas Baik Aktifitas cukup
2 19 7
DAFTAR NILAI SIKLUS 2
Program Keahlian : Teknik Kunstruksi Bangunan
Kelas/SMT : 3 TKB/5
Mata Diklat : Pemasangan Batu
Kompetensi/Sub Kompetensi : Pemasangan Batu Bata
No Absen Nilai Pos Tes 1 Tindak Tuntas Ya Tuntas Aktifitas Baik Sekali Aktifitas Baik Aktifitas Cukup Ket
1 72 V V NIHIL
2 63 V - V
3 70 - V V
4 75 - V V
5 77 - V V
6 75 - V V
7 66 - V V
8 72 - V V V
9 76 - V
10 74 - V V
11 63 V - V
12 70 - V V
13 64 V - V
14 74 - V V
15 73 - V V
16 75 - V V
17 69 - V V
18 64 V - V
19 74 - V V
20 75 - V V
21 73 - V V
22 75 - V V
23 66 - V V
24 64 V - V
25 65 - V V
26 63 V - V
27 66 - V V
28 75 - V V
Pos Tes 1
JUMLAH 1968
Rata-Rata (MEAN) 70,28
Nilai Terendah 63
Nilai Tertinggi 77
Nilai batas minimum tuntas Pos Tes (65)
Jumlah siswa tuntas 22
Jumlah siswa tidak tuntas 6
Jumlah siswa izin/sakit -
Jumlah Aktifitas Baik sekali Aktifitas Baik Aktifitas cukup
7 11 10
DAFTAR NILAI SIKLUS 3
Program Keahlian : Teknik Kunstruksi Bangunan
Kelas/SMT : 3 TKB/5
Mata Diklat : Pemasangan Batu
Kompetensi/Sub Kompetensi : Pemasangan Batu Bata
No Absen Nilai Pos Tes 1 Tindak Tuntas Ya Tuntas Aktifitas Baik Sekali Aktifitas Baik Aktifitas Cukup Ket
1 75 V V NIHIL
2 65 - V V
3 75 - V V
4 76 - V V
5 77 - V V
6 77 - V V
7 68 - V V
8 74 - V V
9 78 - V V
10 75 - V V
11 66 - V V
12 76 - V V
13 67 - V V
14 76 - V V
15 76 - V V
16 77 - V V
17 71 - V V
18 66 - V V
19 75 - V V
20 76 - V V
21 75 - V V
22 77 - V V
23 68 - V V
24 68 - V V
25 67 - V V
26 65 - V
27 66 - V V
28 76 - V V
Pos Tes 1
JUMLAH 2020
Rata-Rata (MEAN) 72,14
Nilai Terendah 65
Nilai Tertinggi 78
Nilai batas minimum tuntas Pos Tes (65)
Jumlah siswa tuntas 28
Jumlah siswa tidak tuntas 0
Jumlah siswa izin/sakit -
Jumlah Aktifitas Baik sekali Aktifitas Baik Aktifitas cukup
17 11 0
B. Pembahasan/Refleksi
1. Refleksi Penelitian Rindakan Kelas Siklus I
Setelah diberi pembelajaran materi tentang pemsangan batu bata menggunakan metode variatif, hasil rata-ratanya 67,75.
Jumlah siswa yang belum tuntas = 10 dari jumlah siswa 28, berarti semuanya belum tuntas atau belum memahami semua tentang pemasangan batu bata yang memang sulit bagi umum. Ketuntasan siswa = 18/28 = 0,6428 atau 64,28%. Artinya semua siswa belum sepenuhnya memahami ilmu ini. Berdasarkan data observasi, jumlah siswa yang aktifitasnya baik sekali hanya 2 siswa atau 7,14% berarti antusias siswa mengikuti pelajaran secara terus menerus masih belum maximum.
Dari hasi pembahasan di atas tujuan penelitian belum tercapai, maka perlu ditindak lanjuti untuk meningkatkan hasil belajar siswa, agar siswa lebih mudah memahami pemsangan batu bata, untuk diadakan tindakan siklus ke-2.
2. Refleksi Penelitian Tindakan Kelas Siklus 2
Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas siklus 2, setelah proses pembelajaran menggunakan metode secara variatif pemasangan batu bata. Hasil rata-rata nilai pos tes 2 yaitu: 70,28. berarti dengan menggunakan metode secara variatif rata-ratanya meningkat (70,28 – 67,75) = 2,53 atau meningkat (2,53/67,75) x 100% = 3,73% dari nilai rata-rata sebelumnya. Berarti siswa mengalami peningkatan nilai dari nhil sebelumnya.
Jumlah siswa yang belum tutas 6, yang sudah tuntas 22 dan 28 siswa yang mengikuti. Ketuntasan siswa dalam prosen (22/28) x 100% = 78,57%. Artinya bahwa siswa setelah diberi tindakan siklus ke-2, hasil belajar siswa meningkat baik dari segi ketuntasannya.
Berdasarkan data hasil pengamatan tentang keaktifan siswa, siswa yang aktifitasnya baik sekali naik menjadi 7 siswa dari yang sebelumnya hanya 2 siswa. Artinya dengan menggunakan metode secara variatif mampu meningkatkan minat atau keaktifan siswa yang akhirnya meningkat hasil nilai prestasi peserta didik.
Hasil Refleksi
Pada tindakan siklus kedua ini hasilnya sudah menggembirakan karena ada peningkatan nilai rata-ratanya maupun peningkatan ketuntasannya. Tetapi yang tuntas belum semuanya, masih perlu ditingkatkan lagi, yaitu dengan tindakan siklus ke-3, dengan harapan tuntas semuanya.
3. Refleksi Penelitian Tindakan Siswa Siklus 3
Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas siklus 3, setelah proses pembelajran dengan metode variatif. Hasil nilai rata-rata pos tes 3 yaitu sebesar = 72,14. berarti pada siklus ke-3 ini nilainya meningkat dibandingkan dari nilai rata-ratya siklus ke-2.
Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas siklus 3, setelah proses pembelajaran dengan metode secara variatif.hasil nilai rata-rata pos tes yaitu sebesar = 72,14. berarti pada siklus ke 3 ini nilainya meningkat dibandingkan dari nilai rata-rata siklus ke-2.
Berdasarkan data ketuntasan siswa = 28, yang tidak tuntas hanya 20 siswa dari 28 siswa. Ketuntasan siswa dalam proses 100%.
Berdasarkan hasil observasi/pengamatan siswa yang aktifitasnya baik sekali sebesar 17 siswa. Ada peningkatan dibandingkan dengan hasil pada silus 2 sedang jumlah siswa yang cukup aktif sudah tidak ada lagi.
Hasil Refleksi
Hasil dari penelitian tindakan kelas siklus 3 sangat menggembirakan/memuaskan. Artinya tujuan penelitian telah tercapai yaitu adanya peningkatan yang signifikan nilai belajar siswa dengan pembelajaran menggunakan metode secara variatif. Karena hasilnya telah tercapai maka tindakan kelas hanya sampai pada siklus ke-3.
Tabel Variabel X (Jumlah siklus) dan variabel Y (nilai mean dari taip-tiap siklus)
Variabel Y
Rata-rata Pos Tes 1 Variabel Y
Rata-rata Pos tes 2 Variabel Y
Rata-rata Pos tes
3
Variabel X
Siklus 1 67,75
Siklus 2 70,28
Siklus 3 72,14
Peningkatan Nila Rata-Rata Dari 3 Tahap
Gambar grafik antara variabel X (jumlah siklus) dengan variabel Y (besarnya
nilai rata-rata/mean dari tiap-tiap siklus)
Gambar di atas menunjukkan hubungan antara penggunaan metode secara variatif tiap-tiap siklus dengan nilai rata-rata yang terus meningkat (linier naik). Dari data di atas di samping nilai prestasi peserta didik juga keaktifan siswa terbukti terus meningkat dengan proses belajar mengajar menggunakan metode secara variatif.
Maka Hipotesa hasil nilai prestasi belajar peserta didik dalam materi Pemasangan Pasangan Batu Bat di kelas 3 TKB jurusan Teknik Kunstruksi Bangunan pada SMK Negeri 5 Surakarta akan meningkat dengan menggunakan Metode Mengajar Secara Variatif, terbukti secara meyakinkan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Salah satu cara/upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam sub kompetensi pemasangan batu bata yaitu dengan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode secara variatif, terbukti mampu meningkatkan nilai prestasi peserta didik.
2. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode secara variatif akan menimbulkan keaktifan siswa ke level aktif untuk selalu terus menerus aktif mengikuti proses belajar mengajar.
3. Diperlukan kreatifitas/inovasi dari seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
B. Saran
1. Dalam setiap proses belajar mengajar hendaknya guru menggunakan metode secara variatif agar tujuan pendidikan tercapai.
2. Hendaknya guru dalam mengajar jangan secara tradisional, bisa mengakibatkan otoriter, sok kuasa, sok betul sendiri, ttetapi hendaknya yang menyenangkan, sebagai fasilitator, motivator dan kooperatif.
DAFTAR PUSTAKA
___________. 1999. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) – Garis-Garis Besar Program Pendidikan dan Pelatihan – Produktif – Bidang Keahlian Teknik Bangunan – Program Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan. Edisi 1999. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kasbolah, Kasiani, ES. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: UM.
Margono, S. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Subana, M. 2000. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV. Pustaka Setia.
LAMPIRAN
LEMBAR PENGAMATAN SISWA
Kelas 3 TKB
SMK Negeri 5 Surakarta
No Nama Siswa Keaktifan Penuh (Baik Sekali) Keaktifan Baik Keaktifan Cukup Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Jumlah
Keterangan : Diisi dengan tanda V, sesuai dengan tingkat keaktifan siswa.
SOAL TEST
1. Dalam pasangan ikatan bata, apa yang kau ketahui tentang siar lintang, siar bujur, dan siar tegak?
2. Apa yang kau ketahui tentang pasangan bata siar indah? Sebukan ciri-cirinya!
3. Jelaskan secara singkat tentang perbedaan dan persamaan pasangan bata dengan ikatan silang dan ikatan tegak!
4. Uraikan secara singkat langkah-langkah persiapan dan pelaksanaan pemasangan dinding bata!
5. Beberapa persyarata pemasangan tembok adalah sebagai berikut:
a. Tegak
b. Rata
c. Spesi tegak tidak segaris
d. Punya kesan yang indah
Dari keempat tersebut di atas apa maksudnya?
SOAL TEST
1. Dalam pasangan ikatan bata, apa yang kau ketahui tentang siar lintang, siar bujur, dan siar tegak?
2. Apa yang kau ketahui tentang pasangan bata siar indah? Sebukan ciri-cirinya!
3. Jelaskan secara singkat tentang perbedaan dan persamaan pasangan bata dengan ikatan silang dan ikatan tegak!
4. Uraikan secara singkat langkah-langkah persiapan dan pelaksanaan pemasangan dinding bata!
5. Beberapa persyarata pemasangan tembok adalah sebagai berikut:
a. Tegak
b. Rata
c. Spesi tegak tidak segaris
d. Punya kesan yang indah
Dari keempat tersebut di atas apa maksudnya?

Langganan:
Postingan (Atom)