Jumat, 27 April 2012

RUMAH SEHAT


RUMAH SEHAT

Perumahan merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia disamping sandang dan pangan .
Masalah perumahan merupakan masalah yang mempunyai pengaruh didalam kehidupan manusia sehari-hari.

Akhir – akhir ini dengan bertambahnya populasi manusia, dan kurangnya lahan untuk membangun rumah, sehingga sering muncul masalah kesehatan pada rumah dan lingkungannya.

Pengertian rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar.
Kebutuhan jasmani misalnya terpenuhi kebutuhan jasmani sperti membaca, menulis, istirahat dan lain-lain.
Kebutuhan rohani misalnya , perlindungan terhadap penyakit, cuaca, angin dan sebaginnya.

LINGKUNGAN RUMAH.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam lingkungan rumah apabila menghendaki suatu linkungan yang baik dan sehat adalah :
1. Sampah – sampah di tempat tinggal dapat ditanggulangi dengan cara dibuang dilokasi pembuangan sampah (yang jauh dari lingkungan tempat tinggal), atau dengan pembuatan lubang sampah, dengan menimbun atau dikelolah untuk dibuat pupuk kandang.

2. Genangan air, air tidak boleh tergenang lebih dari seminggu, karena dapat dijadikan tempat berkembang biaknya nyamuk, masalah ini dapat diatasi dengan pembuatan parit – parit atau selokan agar air dapat mengalir.

3. Sumber Air (sumur), konstruksinya baik dan memenuhi syarat, perlu diperhatikan saat membuat sumur, jarak minimal dari sumber air kotor (septick tank, sumur resapan, saluran air kotor yg tidak kedap air) adalah 7 meter, agar sumur tidak tercemar.

4. Tanaman disekitar rumah, pepohonan yang rindang akan mengakibatkan lingkungan yang gelap dan lembab, diusahakan agar sinar matahari pagi dapat menyinari rumah, tanpa terhalang oleh pepohonan

5. Kadang hewan (biasanya untuk rumah di pedesaan), letaknya diusahakan agar tidak terlalu dekat dengan rumah terutama pembungan kotoran, dapat dibuatkan tempat – tempat tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai


KONSTRUKSI RUMAH

1. Konstruksi Bambu.
Apabila usuk menggunakan bambu, harus diperhatikan dalam pemotongan bambu, diusahakan pemotongannya tepat pada ruas, bila tidak ujung bambu, agar tidak lembab dan menjadi sarang tikus.

2. Lantai rumah.
Harus selalu kering, maka tinggi lantai harus disesuaikan dengan kondisi setempat, lantai harus lebih tinggi dari muka tanah.

3. Penempatan langit-langit.
Dibuat sedemikian rupa, sehingga masih ada ruang antara, adanya ruang tersebut antara atap dan langit-langit, agar orang dapat masuk kedalamnya untuk membersihkan ruang dan perbaikan.

4. Dinding Rumah.
Apabila dibuat dinding rangkap tidak boleh ada ruang antara, karna akan menjadi sarang tikus, dan bila terbuat dari bata atau sejenisnya diusahakan menggunakan komposisi campuran yg benar dapat dilihat disini.

5. Sudut Kemiringan atap.
Kemiringang atap disesuaikan dengan bahan yang akan dipakai, agar air hujan dapat mengalir dengan baik.
Atap dari bahan alam = 30 derajat
Atap genteng = 25 derajat
Atap asbes,seng = 15 derajat.


KEBUTUHAN UDARA

a. Pada daerah tropis, setiap orang membutuhkan hawa udara 500 lt/jam sampai dengan 1500 lt/jam.
b. Kecepatan angin atau udara yang melaluli ventelasi pada ketinggian 2 meter dari muka tanah rata-rata sekitar 0,01 – 0,5 m/lt. Pada rumah sehat kebutuhan udara tersebut dapat dipenuhi dengan memperhatikan lubang ventelasi pada rumah tersebut, dengan cara perhitungan sebagai berikut :
Q = K.A
Q = Volume udara dalam ruangan
A = Luas lubang ventelasi
Koefesien K = (0,6 – 0,8 untuk arah angin ventelasi), (0,3 – 0,4 untuk arah angin dating bersudut 45).



KEBUTUHAN CAHAYA

Kebutuhan cahaya (Er).
1. Ruang gambar = 300 lux
2. Ruang Sekolah= 150 lux
3. Ruang kediaman= 125 lux

Perbandingan luas jendela dengan luas lantai.
1. Ruang kerja , luas jendela 1/5 a 1/3 luas lantai
2. Ruang sekolah, luas jendela 1/6 a 1/3 luas lantai
3. Ruang kediaman, luas jendela 1/8 a 1/6 luas lantai
4. Ruang orang sakit, luas jendela 1/5 a ¼ luas lantai
5. Sudut datang lebih besar atau sama denga 27 derajat.
6. Sudut lihat lebih besar 5 derajat.

Rumah Sehat Bebas Nyamuk

1.Beri pencahayaan alami yang cukup pada rumah. Nyamuk sangat menyukai untuk bersarang di lingkungan yang lembab, dingin dan gelap. Upayakan agar desain rumah memiliki pencahayaan alami yang dibuat cukup besar sehingga mampu memberi akses sinar matahari ke dalam ruangan.
2.Hilangkan genangan air yang bisa jadi tempat berkembang biak. Buanglah sampah dan barang-barang bekas seperti kaleng, tong, pot, baskom, ember yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Ingatlah bahwa nyamuk betina akan bertelur di dalam air yang tergenang. Telur-telur ini akan berkembang menjadi larva dan kemudian berubah menjadi bentuk dewasa dalam 10 hari.
Kuras bak mandi minimal seminggu sekali untuk mencegah telur nyamuk menetas menjadi larva. Berilah beberapa ekor ikan di kolam taman sebagai predator alami larva nyamuk.
Jika Anda memang tidak bisa menghilangkan genangan air tersebut, maka masukkan bubuk abate sesuai petunjuk untk mencegah larva berkembang menjadi nyamuk dewasa.
3.Ubah kebiasaan menggantung baju dalam jangka waktu lama. Jangan dibiasakan untuk menggantung baju-baju di gantungan (terutama di belakang pintu) dalam waktu lama. Selain menimbulkan kesan kurang rapi, juga bisa menjadi tempat hunian yang nyaman bagi nyamuk. Gantunglah baju didalam lemari gantung dan berilah pengharum semacam kapur barus dsb.
4.Pasang tirai/kasa nyamuk. Untuk mencegah nyamuk memasuki nyamuk, Anda sebaiknya memasang tirai nyamuk pada lubang-lubang ventilasi, jendela atau pintu. Pada saat ini sudah banyak produk tirai nyamuk modern dari berbagai merk, yang bisa dipasang secara praktis dan pemasangannya akan menjadi menjadi bagian dari interior penghias ruangan yang menarik.
5.Pangkas tanaman yang terlalu rimbun. Tanaman-tanaman yang berdaun rimbun di sekitar rumah memang akan memberi suasana teduh, segar dan alami. Akan tetapi sebaliknya lokasi tersebut juga akan menjadi hunian yang disukai nyamuk. Pangkaslah daun-daun yang terlalu rimbun secara berkala untuk mencegah menjadi tempat hunian nyamuk.
6.Tanamlah tanaman yang tidak disukai nyamuk. Ternyata tidak semua tanaman disukai oleh nyamuk. Beberapa jenis tanaman justru memiliki aroma yang sangat dibenci nyamuk, misalnya tanaman Lavender, Akar Wangi, Geranium, Zodia dan Selasih. Boleh dicoba untuk menanam tanaman tersebut di sekitar rumah Anda, siapa tahu ternyata bisa jadi cara ampuh mengusir nyamuk.
7.Pasang perangkap nyamuk. Ada baiknya Anda memasang perangkap nyamuk, yang bisa berfungsi untuk menarik perhatian nyamuk, menangkap dan membunuhnya. Banyak literatur di internet yang memberikan informasi tentang cara membuat alat perangkap nyamuk secara mudah.
Namun jika Anda suka yang praktis, bisa langsung membelinya di pusat-pusat perbelanjaan. Alat tersebut dirancang untuk menyebarkan aroma dan cahaya yang disukai nyamuk, kemudian saat nyamuk mendekatinya akan disedot oleh kipas angin lalu memasukkannya kedalam perangkap hingga mati. Berbagai merk alat perangkap nyamuk telah diproduksi di pasaran dengan harga yang bervariasi.
8.Gunakan obat anti nyamuk yang aman. Nah, jika cara-cara di atas ternyata belum maksimal, gunakan obat anti nyamuk di rumah Anda. Ada berbagai jenis dan merk, mulai dari jenis obat nyamuk bakar, obat nyamuk semprot, elektrik hingga berupa cream/lotion. Pilihah obat anti nyamuk yang aman bagi kesehatan Anda sekeluarga, dan bacalah petunjuk pemakaian secara seksama sebelum menggunakannya (hh). 

Cara Memillih Rumah Sehat

Rumah sehat
Rumah harus difungsikan sebagai tempat terapi fisik dan mental seluruh penghuni rumah. Rumah harus sehat sehingga penghuni rumah jadi ikut sehat. Dengan segala keterbatasan anggaran uang dan lahan, berbagai desain rumah hemat yang sehat, produktif, dan ramah lingkungan mulai ditawarkan, dan itu tidak selalu harus mahal, asalkan tahu kiat-kiatnya.
Keluarga yang hendak membeli rumah akan lebih bijaksana jika memilih rumah tumbuh atau rumah tingkat siap pakai. Sebab, setelah dihitung-hitung, peningkatan rumah standar menjadi rumah tingkat biayanya tetap lebih besar ketimbang membeli rumah tumbuh atau rumah tingkat sejak awal. Perhatikan pula kualitas dan struktur bangunan rumah.
Luas lahan dan anggaran biaya yang terbatas mendorong penghuni rumah untuk mengoptimalkan fungsi rumah. Penggabungan fungsi-fungsi ruang mulai dari carport, teras, dan taman depan menjadi ruang tamu umum sekaligus tempat nongkrong anak-anak. Ruang tamu keluarga dan ruang makan sekaligus ruang bermain anak-anak. Penyatuan ruang makan, dapur, teras, dan taman belakang yang membatasi ruang cuci dan menjemur pakaian.
Rumah sehat akan semakin berfungsi baik dengan didukung taman yang menghadirkan suasana alami yang sejuk dan teduh. Rumah taman akan menyatukan seluruh ruangan dan bangunan rumah dengan lingkungan sekitar. Dominasi warna hijau akan memberikan suasana tenang dan nyaman. Selingan aromatik tanaman dan warna-warni tanaman berbunga dan atau berdaun indah akan menambah keceriaan dan kehangatan rumah.
Kehadiran kolam air yang berisikan ikan dan tanaman air yang berupa kolam yang besar, tempayan atau gerabah, hingga kolam akuarium dilengkapi tanaman air seperti teratai, papirus atau eceng gondok, dan sereh, dapat pula memberikan ketenangan.

1. SKK Penyehatan Perumahan

Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok kita sehari-hari serta untuk berteduh apabila terjadi panas dan hujan, sebagai tempat berlindung kita. Rumah juga dapat menimbulkan beberapa risiko penyakit termasuk bahaya radiasi dan pencemaran udara apabila setiap harinya tidak bersih. Agar penghuni rumah terhindar dari penyakit-penyakit tersebut, maka diperlukan kondisi kualitas kesehatan lingkungan rumah yang baik.

Untuk mewujudkan lingkungan perumahan yang sehat harus memperhatikan lokasi, kualitas tanah dan air tanah, kualitas udara ambien, kebisingan, getaran dan radiasi, sarana dan prasarana lingkungan (saluran air, pembuangan sampah, jalan, tempat bermain, dan sebagainya), binatang penular penyakit (vektor), dan penghijauan.
Bila lingkungan perumahan tidak diperhatikan, maka dapat memudahkan terjadinya penularan dan penyebaran penyakit, seperti diare, cacingan, ISPA, TBC, demam berdarah, malaria, typhus, leptospirosis, dan dapat menyebabkan kecelakaan seperti kebakaran, tertusuk paku atau kaca, terpeleset, terantuk, dan sebagainya.
Supaya lingkungan rumah kita tidak merupakan sumber penularan penyakit maka diperlukan partisipasi kita semua untuk turut memelihara serta menjaga lingkungan dan rumah supaya tetap bersih dan sehat sehingga menjadi tempat penghunian yang aman dan nyaman.
Istilah-istilah dalam lingkungan :
a. Rumah adalah bangunan sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.
b. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan.
c. Kesehatan perumahan adalah kondisi fisik, kimia, dan biologi di dalam rumah, di lingkungan rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
d. Sarana kesehatan lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya.
e. Prasarana kesehatan lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
f. Vektor adalah binatang perantara penular penyakit tertentu seperti nyamuk, lalat, kecoa, tikus, pinjal, kutu, dan sebagainya.
g. Tempat perindukan atau sarang adalah tempet-tempat yang disukai atau cocok untuk berkembang biak vektor penyakit.
h. Radiasi adalah pancaran energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik dan partikel yang tidak dapat dilihat, dirasa, dan tidak berbau kecuali cahaya, yang dibedakan atas sifatnya yaitu radiasi pengion (dapat mengionisasi atom dan memutuskan keseimbangan atom-atom dalam molekul sel tubuh) dan radiasi tak pengion (tidak dapat mengionisasi dan memutuskan keseimbangan atom-atom sel tubuh).
i. Radiasi alam adalah radiasi yang berasal dari alam antara lain sinar kosmik dari luar angkasa, sinar matahari (sinar ultraviolet, cahaya tampak, dan sinar merah), radiasi dari kerak bumi seperti daerah tambang timah, batu bara, emas, tembaga, dan lain-lain.
j. Radiasi buatan adalah radiasi yang terbuat dari hasil elektrologi yang direkayasa untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti sinar X untuk foto rontgen, radiasi untuk terapi diagnosa penyakit di rumah sakit, radiasi medan magnet, medan listrik dan kerapatan daya dari telepon seluler, televisi, radar, pemancar, alat pemanas mikrowave dan komputer.
k. Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, atau komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.
l. Pengendalian pencemaran udara adalah upaya pencegahan dan atau upaya penaggulangan pencemaran udara serta pemulihan kualitas udara.
m. Udara ambien adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfer yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya.
n. Gerakan peduli udara bersih adalah gerakan masyarakat untuk mewujudkan kepedulian masyarakat terhadap udara bersih.
1. Rumah Sehat
Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga serta memenuhi syarat kesehatan.
Rumah sehat secara sederhana adalah rumah yang memiliki ruangan terpisah untuk keperluan hidup sehari-hari dengan ukuran yang memadai, antara lain :
kamar tidur
ruang makan / keluarga
dapur
kamar mandi
jamban / WC
tempat cuci pakaian
syarat rumah sehat :
bahan bangunan tidak terbuat dari bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
Lantai sebaiknya yang kedap air, dinding kuat dan tidak lembab serta berwarna cerah.
Memiliki ruang-ruangan yang tertentu.
Pencahayaan alam atau buatan harus cukup.
Suhu antara 18o – 30o C.
Memiliki ventilasi.
2. Kesehatan Lingkungan Perumahan
lingkungan perumahan yang memiliki persyaratan kesehatan, antara lain :
lokasi tidak terletak pada daerah rawan bencana.
Udara jauh dari pencemaran.
Kualitas air tanah dan air minum harus baik dan memenuhi persyaratan kesehatan.
Kualitas tanah lokasi perumahan harus baik dan memenuhi persyaratan kesehatan.
Sarana dan prasarana lingkungan harus bagus.
Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan pembuangan sampah tidak mencemari air tanah, tidak berbau, tidak dipakai untuk sarang penyakit, dan lain-lain.
Penghijauan.
3. Rumah Yang Tidak Sehat Dan Akibatnya.
Rumah dengan kondisi berikut :
kotor
ruangan pengap, lembab
asap dapur tidak keluar dari rumah
sampah menumpuk
kamar mandi dan tempat air tidak bersih
lLantai kamar mandi berlumut
penggunaan alat elektronik yang tidak tepat
4. Upaya Agar Rumah Menjadi Sehat
yang perlu dilakukan agar rumah menjadi sehat :
membuka jendela kamar setiap pagi dan siang.
Membersihkan rumah dan halaman rumah setiap hari.
Kamar mandi dijaga kebersihannya setiap hari.
Membuang sampah pada tempatnya.
Mendapat penerangan yang cukup.
Dinding diusahakan terang.
Menata rapi barang di rumah.
Melakukan penghijauan pada halaman.
Menguras bak mandi.
Mengubur barang bekas.
5. Manfaat rumah sehat.
untuk tempat beristirahat, tempat tinggal dan kegiatan hidup harian.
Melindungi manusia dari cuaca baik / buruk.
Mencegah penyebaran penyakit menular.
Melindungi penghuninya dari bahaya-bahaya dari luar.
Meningkatkan hubungan sosial diantara penghuninya.
UDARA
Udara ambien harus dijaga kualitasnya dan harus mengandung sejumlah zat yang dibutuhkan oleh makhluk hidup seperti ozon untuk melapisi sinar ultraviolet dan sinar kosmis, gas rumah kaca untuk menghangatkan suhu bumi, oksigen untuk pernapasan, CO2 dan air untuk fotosintesis, serta nitrogen, belerang dan karbon untuk senyawa bio molekul. Disamping itu udara harus bebas radiasi dan tidak mengundang polutan yaitu zat-zat yang berbahaya lagi kelangsungan makhluk hidup.
pencemaran udara menurut tempat.
1. Pencemaran udara outdoor yaitu yang mempengaruhi kualitas udara ambien.
2. Pencemaran udara indoor yaitu yang mempengaruhi kualitas udara ruangan berasal dari aktivitas manusia di dalam rumah, sekolah, kantor, dan sebagainya seperti asap dapur, asap rokok, pemakaian obat nyamuk, cat kayu dan cat tembok, bahan / material bangunan. Dampak pencemaran udara di dalam ruangan lebih berbahaya karena adanya pengaruh suhu, kelembaban, pencahayaan dan erat kaitannya dengan pertumbuhan bakteri mycrobacterium, tubercolosis, streptococcus, pneunomia, dan sebagainya.
RADIASI
Radiasi merupakan faktor resiko karena berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, oleh karena itu di dalam rumah harus diupayakan pengendalian agar pejanan yang diterima seminimal mungkin.
a. Sumber Radiasi Di Dalam Rumah
- radiasi medan listrik
- radiasi cahaya tampak
- radiasi gelombang mikro
- radiasi gas rodon dan thoron
b. Dampak Radiasi
Dapat menyebabkan rasa letih, hilang nafsu makan, mual, muntah, ranbut rontok, kemandulan, kematian sel-sel tubuh, gangguan sistem darah, sistem reproduksi, sistem syaraf, sistem endokrim, sistem kardiovaskuler dan dampak psikologis/ rasa takut.
c. Cara Pengendalian Dampak Radiasi
radiasi medan listrik, medan magnet dan kerapatan daya dari pesawat televisi
Menonton tv sebaiknya pada jarak terhadap layar minimal 4x diagonal atau menjaga jarak terhadap layar minimal 2 meter.
Berada di depan layar televisi tidak melebihi 4 jam secara terus menerus.
Tidak berada pada belakang tabung monitor komputer kurang dari 1 meter.
radiasi medan listrik, medan magnet dan daya kerapatan dari komputer
Menggunakan komputer tidak melebihi dari 4 jam per hari (sebaiknya diselingi istirahat setap 1 jam.
Menggunakan alat pelindung pada layar komputer.
radiasi gelombang mikro dari oven mikrowave (alat pengering/ pemanas )
Tidak berada di dekat oven mikrowave dalam keadaan hidup kurang dari 20 cm.
Tidak membuka mikrowave pada saat hidup/ berfungsi.
radiasi cahaya tampak, ultraviolet dan infra merah dari matahari
Dilarang berjemur pada siang hari (setelah jam 11.00)
Menggunakan pelindung diri seperti topi, payung dan cream yang mengandung tabir surya.
radiasi cahaya tampak pada peralatan las listrik/ karbit
Menggunakan pelindung mata/ kaca mata las untuk pekerja las.
Bekerja tidak terus menerus atau non-stop.
radiasi gelombang mikro (kerapatan daya) dari telepon seluler
Menggunakan hear-set sewaktu menggunakan telepon seluler.
Jangan digunakan saat sinyal rendah.
Pengguna telepon seluler dibatasi bagi anak-anak dan remaja.
Membawa dan menyimpan telepon seluler sebaiknya jauh dari organ reproduksi seperti saku samping dan saku depan.
Pengguna telepon seluler sebaiknya dibatasi.
radiasi gas rodon dan thoron dari tanah, air, bahan bangunan dan gas elpiji
Peredaran udara di dalam rumah harus lancar, ventilasi memenuhi syarat kesehatan dan jendela dibuka setiap hari.
Menggunakan kipas angin/ fan/ exhausfan.
VEKTOR
Keberadaan vektor di dalam dam di luar rumah perlu diawasi karena serangga/ binatang pengerat seperti tikus mempunyai peran penting di dalam penularan berbagai jenis penyakit.
Adapun jenis vektor dan penyakit ditularkan adalah sebagai berikut :
a. Nyamuk :
- aedes aegypty > demam berdarah
- culex quinques > filaria
b. lalat : musca domestica > dysentri, diare, typhoid (lalat rumah)
c. kecoa : blatella germanica > dysentri, diare, typhoid, cholera (kecoa jerman)
d. tikus : rattus-rattus diardi > pes, murine typhus (tikus rumah).

Senin, 15 Agustus 2011

TIPS DASAR MERAWAT PRINTER YANG BENAR :: djava print

TIPS DASAR MERAWAT PRINTER YANG BENAR :: djava print

Jumat, 05 Agustus 2011

The Power Of IT: Download dan Informasi seputar Microsoft Office 20...

The Power Of IT: Download dan Informasi seputar Microsoft Office 20...: "Microsoft baru-baru ini mengalami perubahan dalam strategi peluncuran produk barunya, Microsoft Office 2010 dan Windows 7. Selama pengemb..."

The Power Of IT: Install Windows Xp Dari Flashdisk Solusi Install w...

The Power Of IT: Install Windows Xp Dari Flashdisk Solusi Install w...: "Kemaren siang sampai sore saya habiskan untuk menginstall windows disalah satu komputer client warnet yah error , gak tau kenapa gak bisa di..."

The Power Of IT: Tips Untuk Windows 7

The Power Of IT: Tips Untuk Windows 7: "Siapa yang tidak tahu Windows 7? belum dirilis juga uda pada tahu, apalagi sekarang sudah banyak penggunanya. Microsoft Windows 7 telah di..."

The Power Of IT: Tips Untuk Windows 7

The Power Of IT: Tips Untuk Windows 7: "Siapa yang tidak tahu Windows 7? belum dirilis juga uda pada tahu, apalagi sekarang sudah banyak penggunanya. Microsoft Windows 7 telah di..."

The Power Of IT: Teknik Video Editing - Tips of The Day

The Power Of IT: Teknik Video Editing - Tips of The Day: "Dalam dunia video editing, dan multimedia tentunya, ada beberapa tips yang perlu anda perhatikan. Tentu agar video yang nanti anda hasilka..."

The Power Of IT: Design Baju Praktek Teknik Informatika dan Komunik...

The Power Of IT: Design Baju Praktek Teknik Informatika dan Komunik...: "Design Baju Praktek Teknik Informatika dan Komunikasi Program Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak Tahun ajaran 2010/2011 Dunia RPL merupakan ..."

Senin, 25 Juli 2011

PANDUAN_PENYUSUNAN_RPP

Rabu, 16 Maret 2011

How do I add Reactions to my blog?

How do I add Reactions to my blog?

Master advanced features - Share

Master advanced features - Share

Blogging from iGoogle and Gmail

Blogging from iGoogle and Gmail

Blogging from iGoogle and Gmail

Blogging from iGoogle and Gmail

Penelitian Tindakan Kelas

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran mata diklat Praktik Batu di SMK pada umumnya sering mengalami kesulitan. Kesulitan yang dialamioleh guru biasanya muncul dalam upaya menanamkan konsep Pemasangan Batu Bata pada siswa dan memilih metode yang tepat sesuai dengan kondisi yang ada. Kesulitan yang dialami oleh murid disebabkan oleh kurangnya contoh, konsep pemahaman yang kurang, serta kurangnya motivasi mengikuti pelajaran. Akhirnya perhatian, minat dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menjadi rendah. Hal ini berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.
Penulis sebagai guru Teknik Bangunan sering menyimpulkan dengan menganggap siswa sudah jelas dan mengerti mengenai materi yang diajarkan tetapi sering tertipu dengan hasil yang dicapi siswa yang rendah.
Kesulitan penguasaan materi Memasang “Pasangan Batu Bata”, mengisyaratkan adanya suatu permasalahan yang perlu segera dicari jalan keluarnya. Sedangkan upaya peningkatan kemampuan siswa dalam menguasai materi telah banyak dilakukan oleh berbagai pihak terutama melalui uapaya meningkatkan kuliatas guru.
Dari beberapa penyebab timbulnya masalah tersebut yang paling mendesak untuk ditanggulangi adalah adanya kesenjangan (jarak negatif) antara guru dan siswa.
Berdasarkan masalah yang timbul tersebut kemudian diurai lebih spesifik penyebab-penyebab antra lain:
a. Tanpa sadar guru di mata siswa dianggap sesuatu yang ditakuti.
b. Anak kurang terbuka, termasuk malu untuk bertanya.
c. Guru sering menganggap anak sudah memahami materi.
d. Prose pembelajaran hanya satu arah.
e. Jarang terjadi diskusi antar siswa maupun siswa dengan guru.
f. Penguasaan metode pembelajaran yang kurang dimiliki oleh guru.
Menurut Indra Djati (2001, h.23): “…dari beberapa masalah yang berkaitan dengan pendidikan ini, yang paling menonjol dan sangat mendesak (urgent) untuk dibicarakan secara serius dan terbuka adalah masalah metode pemebelajaran …”. Sedangkan pada bagian lain dikatakan: “kita perlu mengganti mopdel belajar yang selama ini terpusat pada guru dan digunakan di banyak sekolah, dengan menggunakan model belajar yang aktif dan mandiri berdasarkan prinsip-prinsip ilmu kognitif modern.”(h.4)
Bertolak dari uraian di atas sebagai upaya untuk meningkatkan hasil prestasi peserta didik diperlukan strategi pembelajaran yang menyenangkan yaitu yang berupa “Metode Mengajar Secara Variatif di siswa Kelas 3 TKB pada SMK Negeri 5 Surakarta, Tahun pelajaran 2008/2009.
B. Rumusan Masalah
Adanya nilai prestasi yang rendah pada mata diklat Praktik Batu sub kompetensi Pemasangan Pasangan Batu Bata di kelas 3 TKB jurusan Teknik Kunstruksi Bangunan pada SMK Negeri 5 Surakarta.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk meningkatkan nilai prestasi belajar peserta didik pada pemahaman konsep Pemasangan Pasangan Batu Bata di kelas 3 TKB jurusan Teknik Kunstruksi Bangunan pada SMK Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009 melalui Metode Mengajat Secara Variatif.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah: Hasil nilai prestasi belajar peserta didik dalam materi Pemasangan Pasangan Batu Bata di kelas 3 TKB jurusan Teknik Kunstruksi Bangunan pada SMK Negeri 5 Surakarta akan meningkat dengan menggunakan Metode Mengajar Secara Variatif.
E. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat Praktis:
1) Untuk Guru
a) Merupakan umpan balik untuk mengetahui kesulitan siswa.
b) Memperbaiki kinerja guru dalam pelaksanaan Proses Pembelajaran.
c) Meningkatkan gairah dalam melaksanakan Proses Pembelajaran.
d) Guru trampil menggunakan metode mengajar yang bervariatif.
2) Untuk Siswa
a) Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti Proses Pembelajaran.
b) Meningkatkan rasa percaya diri.
c) Menumbuhkan sikap ilmiah
d) Menumbuhkan sikap bekerja sama dan lebih peduli dengan teman.
e) Meningkatkan prestasi belajar.
3) Untuk Sekolah
Suasana kelas lebih kondusif dalam pelaksanaan Proses Belajar Mengajar melalui metode mengajar secara variatif.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas
PTK (Classroom Action Research), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya (sekolah) tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran.
Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran secara berkesinambungan, sehingga meningkatkan mutu hasil instruksional, mengembangkan keterampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru.
PTK digambarkan sebagai suatu proses dinamis meliputi aspek perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, yang merupakan langkah berurutan dalam satu siklus atau daur yang berhubungan dengan siklus berikutnya. Akar pelaksanaan PTK digambarkan dalam bentuk spiral tindakan (adaptasi Hopkins, 1993) sebagai berikut:
Di bawah in beberapa hal penting yang berhubungan dengan PTK.
1. PTK penting untuk guru dengan alasan berikut
a. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya.
b. PTK dapat meningkatkan kinerja guru.
c. Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya.
2. Karakteristik PTK yakni seperti di bawah ini
a. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional.
b. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya.
c. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.
d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional.
e. Di laksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
f. Pihak yang melakukan tindakan adalh guru sendiri, sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan.
3. Jenis-Jenis PTK yakni sebagai berikut
a. PTK diagnostik, ialah penelitian yang dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan. Dalam hal ini peneliti mendiagnosis dan memasuki situasi yang terdapat dalam latar penelitian.
b. PTK partisipan, ialah apabila orang yang akan melakukan penelitian, harus terlibat langsung di dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian yang berupa laporan.
c. PTK empiris, ialah apabila peneliti berupaya melaksanakan sesuatu tindakan atau aksi dan melakukan apa yang dilaksanakan da apa yang terjadi selama aksi berlangsung.
d. PTK eksperimental, ialah apabila PTK diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai teknik strategi secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatan belajar mengajar.
4. Model-Model PTK
Sebenarnya ada beberapa model yang dapat diterapkan dalam PTK, diantaranya: model Kurt Lewin, model Kemmis and Mc. Taggart, model John Elliot, dan model Dave Ebbutt, tetapi yang paling dikenal dan biasa digunakan adalah model Kemmis and Mc. Taggart. Adapun model PTK dimaksud menggambarkan adanya empat tahap yakni sebagai berikut:
a. Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan (perencanaan) yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tinakan tersebut dilaksanakan.
b. Tahap 2: Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
c. Tahap 3: Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat.
d. Tahap 4: Refleksi, atau pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi.
Secara keseluruhan kempat tahapan dalam PTK ini membentuk suatu siklus. Siklus ini kemudian diikuti oleh siklus-siklus lain secara berkesinambungan seperti sebuah spiral.
Namun sebelum keempat tahapan itu berlangsung, bisanya diawali oleh suatu tahapan pra PTK, yang meliputi: identifikasi masalah, analisa masalah, rumusan masalah, dan rumusan hipotesis tindakan.
5. Sasaran atau Objek PTK ialah sebagai berikut
a. Unsur Siswa, dapat dicermati objeknya ketika siswa sedang asyik mengikuti proses pembelajaran di kelas/laboratorium/lapngan/bengkel, tau ketika sedang mengikuti kerja bakti di luar sekolah.
b. Unsur Guru, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar di kelas, sedang membimbing siswa-siswa yang sedang berdarmawisata, atau ketika guru sedang mengadakan kunjungan ke rumah siswa.
c. Unsur Materi Pelajaran, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau sebagai bahan yang ditugaskan kepada siswa.
d. Unsur Peralatan atau sarana pendidikan, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar. Dengan tujuan meningkatkan mutu hasil belajar, yang dapat diamati guru, siswa, atau keduanya.
e. Unsur hasil pembelajaran, yang ditinjau dari tiga arah yang dijadikan titik tujuan yang harus dicapai melalui pembelajaran, baik susunan maupun tingkat pencapaian.
f. Unsur Lingkungan, baik lingkungan siswa di kelas, sekolah, maupun yang melingkupi siswa di rumahnya.
g. Unsur Pengelolaan, yang jelas-jelas merupakan gerak kegiatan sehingga mudah diatur, direkayasa dalam bentuk tindakan.
B. Metode Mengajar Secara Variatif
Secara umum seorang guru dapat merefleksikan gaya mengajarnya diantara tradisional dan progresif. Ciri mengajar secara tradisional adalah guru sebagai pemberi ilmu, siswa bersifat pasif, sosio emosional siswa tidak diperhatikan dan kurang mendorong kreatifitas siswa. Sedang ciri mengajar progresif adalah guru sebagai pembimbing, siswa aktif, sosio emosional siswa diperhatikan dan guru mendorong kreatifitas siswa.
Metode mengajar variatif adalah penggunaan beberapa metode yang dipakai oleh seorang guru untuk mendapatkan hasil PBM yang optimum. Beberapa metode mengajar:
1. Metode diskusi
2. Metode penugasan
3. Metode tanya jawab
4. Metode simulasi
5. Metode demonstrasi
6. Metode pameran
7. Metode proyek
8. Metode widyawisata
9. Metode peran
10. Metode ceramah
11. Metode latihan
12. Metode cerita
13. Metode penugasan
14. Metode permainan
15. Metode penelitian
16. Metode pengamatan
17. Metode penelusuran web internet
18. Metode wisata
19. Metode pengkajian melalui film
20. dan lain-lain
Dalam proses belajar mengajar bisa juga menggunakan beberapa media pembelajaran sekaligus maupun bertahap.
Beberapa media pembelajaran:
1. Media OHP
2. Media film
3. Media alat peraga
4. Media word chart
5. Media computer LCD
6. Media contoh asli
7. Media modul
8. Media aplikatif
Sedang pendekatan dalam proses pembelajaran bisa menggunakan beberapa teknik pendekatan, yaitu diantaranya:
1. Pendekatan lingkungan
2. Pendekatan penemuan (inkuri)
3. Pendekatan indukti – deduktif
4. Pendekatan nilai- nilai
5. Pendekatan skill
6. dan lain-lain
Sedang gaya mengajar guru dalam proses belajar mengajar bisa menggunakan bebrapa gaya diantaranya:
1. Gaya tradisional
2. Gaya progresif
3. Gaya otoriter
4. Gaya fasilitator
5. Gaya dinamisator
6. Gaya motifator
7. Gaya ego involvement
8. Gaya task involvement
9. Gaya behavioristik
10. Gaya konstruktivistik
11. dan lain-lain
Sedang seorang guru dalam proses belajar mengajar harus menguasai beberapa hal diantaranya:
1. Menguasai bahan/materi
2. Menguasai metode mengajar
3. Menguasai gaya mengajar
4. Menguasai pendekatan mengajar
5. Menguasai media dan alat peraga
6. Menguasai pengelolaan kelas
7. menguasai program belajar mengajar
8. Menguasai landasan-landasan kependidikan
9. dan lain-lain
C. Praktik Batu
Praktik Batu adalah salah satu mata diklat pada produktif di bidang Keahlian Teknik Bangunan dengan Program Keahlian Teknik Kunstruksi Bangunan. Di dalam Praktik Batu (kompetensi F) ada sub kompetesni F1 yaitu Memasang Pasangan Batu.
Batu abta adalah batu buatan yang berasal dari tanah liat yang dalam keadaan lekat dicetak, dijemur beberapa hari sesuai dengan aturan lalu dibkar samapi matang, sehingga tidak dapat hancur lagi bila direndam dengan air. Batu bata harus sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
Macam-macam bentuk dari tembok yang sering ditemui pada suatu banguanan adalah:
1. Memanjang
2. Menyudut
3. Pertemuan
4. Persilangan
Macam-macam siar untuk melekatkan bata adalah:
1. Siar lintang
2. Siar bujur/siar datar
3. Siar tegak, sejenis siar lintang
Macam-macam tebal tembik:
1. Temboka ½ bata mempunyai; 1 kop
2. Tembok 1 bata mempunyai tebal; 1 strek atau 2 kop
3. Tembok 11/2 bata mempunyai tebal; 1 strek +
4. Tembok 2 bata mempunyai tebal; 1 kop + 1 strek + 1 op atau 2 strek.
5. Tembok 2 bata ke atas jarang atau tidak dibuat.
Macam-macam ikatan batu bata:
1. Ikaatan ½ bata (halj steers verbend)
2. Ikatan tegak
3. Ikatan silang
4. Ikatan vlam
5. Iakatan rantai
6. Ikatan hiasan
Macam-dan bentuk batu cetak:
1. Type A
2. Tyepe B
3. Type C
4. Type D
5. Type E
6. Type F
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek, Objek, dan Jenis Penelitian
Subjek Penelitian : Siswa kelas tiga Teknik Kunstruksi Bangunan SMK N 5 Surakarta, 28 siswa, mata diklat Praktek Batu, sub kompetensi Pemsangan Batu Bata, semester 1 tahun 2006/2007.
Objek Penelitian : Metode mengajar secara variatif, dengan hasil nilai prestasi peserta didik kelas keaktifan siswa.
Jenis Penelitian : Penelitian tindakan kelas (berdasarkan sifat permasalahannya), yaitu upaya meningkaltkan hasil belajar (nilai) siswa dengan metode mengajar secara variatif.
B. Desain dan Prosedur Penelitian
1. Desain Penelitian/Kerangka Berpikir
Seperti diketahui bahwa kondisi siswa SMK jurusan teknik Kunstruksi Bangunan pada umumnya, tingkat pemahaman materi pemasangan batu bata masih rendah. Hal ini berarit perlu diupayakan pemecahannya, sehingga apa yang harapkan yaitu tingkat pemahaman materi tersebut menjadi lebih baik dan optimal. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pembelajaran menggunakan metode mengajar variatif. Dengan metode pemebelajaran ini diharapkan tingkat pemahaman peserta didik/sisa menjadi lebih baik.
Desain penelitian/kerangka berpikir seperti gambar di bawah ini
Tahap I/Silus 1
Tahan II/Siklus 2
Tahap III/Siklus 3
Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir
2. Prosedur Penelitian
a. Rencana Penelitian Tindakan Kelas
1. Perencanaan
Materi pelajran pemasangan batu bata dengan alokasi waktu Juli sampai dengan September 2006, semester 1 tahun pelajaran 2006/2007.
2. Tindakan
Peningkatan nilai dan aktivitas siswa melalui proses belajar mengajar sub kompetensi Pemasangan Batu Bata dengan menggunakan Metode Mengajar Secara Variatif, dengan tiga siklus.
3. Observasi
Dilaksanakan bersamaan proses belajar mengajar meliputi aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa.
4. Refleksi
Analisis hasil bersamaan proses belajar mengajar meliputi aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa.
C. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Data yang dikumpulkan melalu catatan observasi dan hasil evaluasi yang dilakukan sejak awal penelitian sampai dengan siklus III bersama mitra kolaborasi.
Catatan observasi dipergunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa, sedanagkan evaluasi dilakukan untuk mengukur peningkatan nilai prestasi belajar siswa.
Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai, kemudian dilanjutkan dengan refleksi dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Salah satu aspek penting dari kegiatan refleksi adalah evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan.
Instrumen penelitian merupakan alat bantu pengumpulan dan pengolahan data tentang variabel-variabel yang diteliti,. Jenis instrumen yang dipakai yaituu bentuk soal uraian terlampir,. Lembar pengamatan aktifitas siswa terlampir.
D. Metode Analisa Data
Data hasil observasi pembelajaran dianalisa bersama-sama dengan mitra kolaborasi, kemudian ditafsirkan berdasarkan kajian pustaka dan pengalaman guru. Sedangkan hasil belajar siswa (evaluasi) dianalisis berdasarkan ketentuan belajar siswa.
BAB IV
HASIL PENELITIAN/PEMENTAUAN
DAN PEMBAHASAN/REFLEKSI
A. Hasil Penelitian/Pemantauan
DAFTAR NILAI SIKLUS 1
Program Keahlian : Teknik Kunstruksi Bangunan
Kelas/SMT : 3 TKB/5
Mata Diklat : Pemasangan Batu
Kompetensi/Sub Kompetensi : Pemasangan Batu Bata
No Absen Nilai Pos Tes 1 Tindak Tuntas Ya Tuntas Aktifitas Baik Sekali Aktifitas Baik Aktifitas Cukup Ket
1 70 - V V NIHIL
2 60 V - V
3 68 - V V
4 71 - V V
5 75 - V V
6 70 - V V
7 64 V - V
8 70 - V V
9 75 - V
10 72 - V V V
11 60 V - V
12 68 - V V
13 62 V - V
14 70 - V V
15 71 - V V
16 72 - V V
17 68 - V V
18 60 V - V
19 70 - V V
20 72 - V V
21 70 - V V
22 72 - V V
23 64 V - V
24 63 V - V
25 64 V - V
26 60 V - V
27 64 V - V
28 72 V V
Pos Tes 1
JUMLAH 1897
Rata-Rata (MEAN) 67,75
Nilai Terendah 60
Nilai Tertinggi 75
Nilai batas minimum tuntas Pos Tes (65)
Jumlah siswa tuntas 18
Jumlah siswa tidak tuntas 10
Jumlah siswa izin/sakit -
Jumlah Aktifitas Baik sekali Aktifitas Baik Aktifitas cukup
2 19 7
DAFTAR NILAI SIKLUS 2
Program Keahlian : Teknik Kunstruksi Bangunan
Kelas/SMT : 3 TKB/5
Mata Diklat : Pemasangan Batu
Kompetensi/Sub Kompetensi : Pemasangan Batu Bata
No Absen Nilai Pos Tes 1 Tindak Tuntas Ya Tuntas Aktifitas Baik Sekali Aktifitas Baik Aktifitas Cukup Ket
1 72 V V NIHIL
2 63 V - V
3 70 - V V
4 75 - V V
5 77 - V V
6 75 - V V
7 66 - V V
8 72 - V V V
9 76 - V
10 74 - V V
11 63 V - V
12 70 - V V
13 64 V - V
14 74 - V V
15 73 - V V
16 75 - V V
17 69 - V V
18 64 V - V
19 74 - V V
20 75 - V V
21 73 - V V
22 75 - V V
23 66 - V V
24 64 V - V
25 65 - V V
26 63 V - V
27 66 - V V
28 75 - V V
Pos Tes 1
JUMLAH 1968
Rata-Rata (MEAN) 70,28
Nilai Terendah 63
Nilai Tertinggi 77
Nilai batas minimum tuntas Pos Tes (65)
Jumlah siswa tuntas 22
Jumlah siswa tidak tuntas 6
Jumlah siswa izin/sakit -
Jumlah Aktifitas Baik sekali Aktifitas Baik Aktifitas cukup
7 11 10
DAFTAR NILAI SIKLUS 3
Program Keahlian : Teknik Kunstruksi Bangunan
Kelas/SMT : 3 TKB/5
Mata Diklat : Pemasangan Batu
Kompetensi/Sub Kompetensi : Pemasangan Batu Bata
No Absen Nilai Pos Tes 1 Tindak Tuntas Ya Tuntas Aktifitas Baik Sekali Aktifitas Baik Aktifitas Cukup Ket
1 75 V V NIHIL
2 65 - V V
3 75 - V V
4 76 - V V
5 77 - V V
6 77 - V V
7 68 - V V
8 74 - V V
9 78 - V V
10 75 - V V
11 66 - V V
12 76 - V V
13 67 - V V
14 76 - V V
15 76 - V V
16 77 - V V
17 71 - V V
18 66 - V V
19 75 - V V
20 76 - V V
21 75 - V V
22 77 - V V
23 68 - V V
24 68 - V V
25 67 - V V
26 65 - V
27 66 - V V
28 76 - V V
Pos Tes 1
JUMLAH 2020
Rata-Rata (MEAN) 72,14
Nilai Terendah 65
Nilai Tertinggi 78
Nilai batas minimum tuntas Pos Tes (65)
Jumlah siswa tuntas 28
Jumlah siswa tidak tuntas 0
Jumlah siswa izin/sakit -
Jumlah Aktifitas Baik sekali Aktifitas Baik Aktifitas cukup
17 11 0
B. Pembahasan/Refleksi
1. Refleksi Penelitian Rindakan Kelas Siklus I
Setelah diberi pembelajaran materi tentang pemsangan batu bata menggunakan metode variatif, hasil rata-ratanya 67,75.
Jumlah siswa yang belum tuntas = 10 dari jumlah siswa 28, berarti semuanya belum tuntas atau belum memahami semua tentang pemasangan batu bata yang memang sulit bagi umum. Ketuntasan siswa = 18/28 = 0,6428 atau 64,28%. Artinya semua siswa belum sepenuhnya memahami ilmu ini. Berdasarkan data observasi, jumlah siswa yang aktifitasnya baik sekali hanya 2 siswa atau 7,14% berarti antusias siswa mengikuti pelajaran secara terus menerus masih belum maximum.
Dari hasi pembahasan di atas tujuan penelitian belum tercapai, maka perlu ditindak lanjuti untuk meningkatkan hasil belajar siswa, agar siswa lebih mudah memahami pemsangan batu bata, untuk diadakan tindakan siklus ke-2.
2. Refleksi Penelitian Tindakan Kelas Siklus 2
Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas siklus 2, setelah proses pembelajaran menggunakan metode secara variatif pemasangan batu bata. Hasil rata-rata nilai pos tes 2 yaitu: 70,28. berarti dengan menggunakan metode secara variatif rata-ratanya meningkat (70,28 – 67,75) = 2,53 atau meningkat (2,53/67,75) x 100% = 3,73% dari nilai rata-rata sebelumnya. Berarti siswa mengalami peningkatan nilai dari nhil sebelumnya.
Jumlah siswa yang belum tutas 6, yang sudah tuntas 22 dan 28 siswa yang mengikuti. Ketuntasan siswa dalam prosen (22/28) x 100% = 78,57%. Artinya bahwa siswa setelah diberi tindakan siklus ke-2, hasil belajar siswa meningkat baik dari segi ketuntasannya.
Berdasarkan data hasil pengamatan tentang keaktifan siswa, siswa yang aktifitasnya baik sekali naik menjadi 7 siswa dari yang sebelumnya hanya 2 siswa. Artinya dengan menggunakan metode secara variatif mampu meningkatkan minat atau keaktifan siswa yang akhirnya meningkat hasil nilai prestasi peserta didik.
Hasil Refleksi
Pada tindakan siklus kedua ini hasilnya sudah menggembirakan karena ada peningkatan nilai rata-ratanya maupun peningkatan ketuntasannya. Tetapi yang tuntas belum semuanya, masih perlu ditingkatkan lagi, yaitu dengan tindakan siklus ke-3, dengan harapan tuntas semuanya.
3. Refleksi Penelitian Tindakan Siswa Siklus 3
Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas siklus 3, setelah proses pembelajran dengan metode variatif. Hasil nilai rata-rata pos tes 3 yaitu sebesar = 72,14. berarti pada siklus ke-3 ini nilainya meningkat dibandingkan dari nilai rata-ratya siklus ke-2.
Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas siklus 3, setelah proses pembelajaran dengan metode secara variatif.hasil nilai rata-rata pos tes yaitu sebesar = 72,14. berarti pada siklus ke 3 ini nilainya meningkat dibandingkan dari nilai rata-rata siklus ke-2.
Berdasarkan data ketuntasan siswa = 28, yang tidak tuntas hanya 20 siswa dari 28 siswa. Ketuntasan siswa dalam proses 100%.
Berdasarkan hasil observasi/pengamatan siswa yang aktifitasnya baik sekali sebesar 17 siswa. Ada peningkatan dibandingkan dengan hasil pada silus 2 sedang jumlah siswa yang cukup aktif sudah tidak ada lagi.
Hasil Refleksi
Hasil dari penelitian tindakan kelas siklus 3 sangat menggembirakan/memuaskan. Artinya tujuan penelitian telah tercapai yaitu adanya peningkatan yang signifikan nilai belajar siswa dengan pembelajaran menggunakan metode secara variatif. Karena hasilnya telah tercapai maka tindakan kelas hanya sampai pada siklus ke-3.
Tabel Variabel X (Jumlah siklus) dan variabel Y (nilai mean dari taip-tiap siklus)
Variabel Y
Rata-rata Pos Tes 1 Variabel Y
Rata-rata Pos tes 2 Variabel Y
Rata-rata Pos tes
3
Variabel X
Siklus 1 67,75
Siklus 2 70,28
Siklus 3 72,14
Peningkatan Nila Rata-Rata Dari 3 Tahap
Gambar grafik antara variabel X (jumlah siklus) dengan variabel Y (besarnya
nilai rata-rata/mean dari tiap-tiap siklus)
Gambar di atas menunjukkan hubungan antara penggunaan metode secara variatif tiap-tiap siklus dengan nilai rata-rata yang terus meningkat (linier naik). Dari data di atas di samping nilai prestasi peserta didik juga keaktifan siswa terbukti terus meningkat dengan proses belajar mengajar menggunakan metode secara variatif.
Maka Hipotesa hasil nilai prestasi belajar peserta didik dalam materi Pemasangan Pasangan Batu Bat di kelas 3 TKB jurusan Teknik Kunstruksi Bangunan pada SMK Negeri 5 Surakarta akan meningkat dengan menggunakan Metode Mengajar Secara Variatif, terbukti secara meyakinkan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Salah satu cara/upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam sub kompetensi pemasangan batu bata yaitu dengan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode secara variatif, terbukti mampu meningkatkan nilai prestasi peserta didik.
2. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode secara variatif akan menimbulkan keaktifan siswa ke level aktif untuk selalu terus menerus aktif mengikuti proses belajar mengajar.
3. Diperlukan kreatifitas/inovasi dari seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
B. Saran
1. Dalam setiap proses belajar mengajar hendaknya guru menggunakan metode secara variatif agar tujuan pendidikan tercapai.
2. Hendaknya guru dalam mengajar jangan secara tradisional, bisa mengakibatkan otoriter, sok kuasa, sok betul sendiri, ttetapi hendaknya yang menyenangkan, sebagai fasilitator, motivator dan kooperatif.
DAFTAR PUSTAKA
___________. 1999. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) – Garis-Garis Besar Program Pendidikan dan Pelatihan – Produktif – Bidang Keahlian Teknik Bangunan – Program Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan. Edisi 1999. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kasbolah, Kasiani, ES. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: UM.
Margono, S. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Subana, M. 2000. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV. Pustaka Setia.
LAMPIRAN
LEMBAR PENGAMATAN SISWA
Kelas 3 TKB
SMK Negeri 5 Surakarta
No Nama Siswa Keaktifan Penuh (Baik Sekali) Keaktifan Baik Keaktifan Cukup Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Jumlah
Keterangan : Diisi dengan tanda V, sesuai dengan tingkat keaktifan siswa.
SOAL TEST
1. Dalam pasangan ikatan bata, apa yang kau ketahui tentang siar lintang, siar bujur, dan siar tegak?
2. Apa yang kau ketahui tentang pasangan bata siar indah? Sebukan ciri-cirinya!
3. Jelaskan secara singkat tentang perbedaan dan persamaan pasangan bata dengan ikatan silang dan ikatan tegak!
4. Uraikan secara singkat langkah-langkah persiapan dan pelaksanaan pemasangan dinding bata!
5. Beberapa persyarata pemasangan tembok adalah sebagai berikut:
a. Tegak
b. Rata
c. Spesi tegak tidak segaris
d. Punya kesan yang indah
Dari keempat tersebut di atas apa maksudnya?
SOAL TEST
1. Dalam pasangan ikatan bata, apa yang kau ketahui tentang siar lintang, siar bujur, dan siar tegak?
2. Apa yang kau ketahui tentang pasangan bata siar indah? Sebukan ciri-cirinya!
3. Jelaskan secara singkat tentang perbedaan dan persamaan pasangan bata dengan ikatan silang dan ikatan tegak!
4. Uraikan secara singkat langkah-langkah persiapan dan pelaksanaan pemasangan dinding bata!
5. Beberapa persyarata pemasangan tembok adalah sebagai berikut:
a. Tegak
b. Rata
c. Spesi tegak tidak segaris
d. Punya kesan yang indah
Dari keempat tersebut di atas apa maksudnya?

Senin, 14 Maret 2011

Pasang atau perbarui Google Chrome - Mengunduh dan memasang Google Chrome

Pasang atau perbarui Google Chrome - Mengunduh dan memasang Google Chrome

Kamis, 10 Maret 2011

Mengedit itu Mengenyangkan: Ngeblog Lagi Yuk di Tahun 2011

Mengedit itu Mengenyangkan: Ngeblog Lagi Yuk di Tahun 2011: "Tahun baru terlewati dalam hitungan hari. Untuk urusan blog, apa sih yang menarik diperbincangkan di tahun 2011 ini? Orang bilang sih resolu..."

Mengedit itu Mengenyangkan: Menulis Mampu Melatih Instuisi

Mengedit itu Mengenyangkan: Menulis Mampu Melatih Instuisi: "Menulis bisa jadi kegiatan yang terlihat sepele. Paling tidak bagi sebagian orang. Terlebih blogger. Tapi, bukan tanpa hambatan. Narablog, a..."

Mengedit itu Mengenyangkan: Membuat Media Pendaftaran Event Menggunakan Blog

Mengedit itu Mengenyangkan: Membuat Media Pendaftaran Event Menggunakan Blog: "Ada kalanya saat ini kita ingin memanfaatkan blog untuk keperluan lain. Misalnya untuk mengkoordinir sebuah acara atau event yang kita punya..."

Selasa, 08 Maret 2011

Merawat Peralatan Multimedia

PC computer


Storyboard


Nah, ini dia penjelasan tentangstoryboard. Storyboard secara harfiah berarti dasar cerita, sedangkan menurut definisi saya storyboard adalah penjelasan bagaimana cara seseorang akan membuat suatu proyek. Jika diumpamakan sebagai pembuatan film, maka bisa dibilang bahwa storyboard adalah skenario film tersebut.Lalu, hal-hal apa saja yang harus dimuat di storyboard ? Hal-hal yang harus dimuat di storyboard antara lain : visualisasi, sketsa gambar, dan audio yang ada. Lalu sekarang gimana yach penjelasan yang harus ada di dalam story board ?
Di dalam UKK anak-anak MMC dan juga dalam membuat produk multimedia apapun, sebaiknya kita membuat storyboard-nya dulu walaupun itu hanya oret-oretan yang mungkin hanya kita saja yang mengerti. Tetapi, setelah perfect nantinya, kita juga harus menyalinnya dengan tulisan yang bisa dimengerti oleh orang lain. Hal itu dikarenakan jika storyboard kita dibaca orang lain, seolah-olah orang tersebut bisa membuat produk yang kita buat berdasarkan storyboard tersebut. Gimana ya contohnya ??
Nih.. saya beri link untuk download contoh storyboard dari produk Sariwangi 

6072007
Akhir-akhir ini, banyak yang memprotes para produsen sinetron Indonesia yang dianggap telah kehilangan daya kreatif sehingga akhirnya menyadur film yang diproduksi orang luar. Tapi, sebenarnya, bagaimana sih cara membuat film itu? Posting ini bukan sebuah pembelaan, dan bukan pula sebuah hujatan baru. Hanya ingin menunjukkan… Begini lho, caranya membuat film. Hitung-hitung, sebagai materi tambahan buat anak-anak saya di sekolah…
Pada dasarnya, membuat film itu dapat dibagi ke dalam 14 tahapan. Apa saja?
1. IDE
Idealnya, IDE ini harus unik dan original. Tapi, memutuskan untuk menyadur sebuah karya orang lain itu juga termasuk sebuah IDE lho… Untuk mencari IDE, banyak cara yang bisa dilakukan. Melakukan pengamatan terus-menerus, jalan-jalan ke tempat yang aneh dan belum pernah didatangi manusia, nangkring di pohon asem di pinggir jalan sambil mengamati kendaraan yang lalu lalang, atau bahkan duduk santai di sebuah food court di suatu plaza atau mall. Melamun sendirian di dalam kamar juga bisa mendatangkan ide, kok…
2. Sasaran
Setelah mendapatkan IDE, tentukan sasaran dari film yang akan dibuat. Koleksi pribadi? Murid SMU? Komunitas S&M? Para Otaku? Para Blogger? Siapa yang akan menonton film itu nantinya? Itu juga harus ditentukan dengan jelas di awal. Jangan sampai terjadi, film tersebut ditujukan untuk anak SMU tapi karena tidak disosialisasikan dengan jelas, akhirnya dipenuhi adegan berantem penuh darah ala 300
3. Tujuan
IDE dan Sasaran sudah ditetapkan. Yang harus dipastikan selanjutnya adalah tujuan pembuatan film. Ingin menggugah nasionalisme seperti Naga Bonar? Ingin menyampaikan pesan terakhir sebelum nge-bom? Ingin mendapatkan kepuasan pribadi seperti pembuatan film Passion of the Christ? Apa?
4. Pokok Materi
Berikutnya adalah menyusun pokok materi. Apa sih pesan yang ingin disampaikan? Ungkapan cinta? Sekedar pesan mengingatkan bahaya merokok?
5. Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan yang menggambarkan cerita secara garis besar. Semacam ide awal gitu loh. Dari sinopsis ini, nantinya bisa dikembangkan menjadi cerita yang lebih detil.
6. Treatment
Tahapan ini adalah penggambaran adegan-adegan yang nantinya akan muncul dalam cerita. Tidak mendetil. Contoh treatment itu seperti ini…
Ada seorang perokok yang sedang merokok dengan santainya. Kemudian tiba-tiba dia batuk-batuk dengan hebat dan agak lama. Sebelum beranjak pergi, orang itu membuang rokoknya sembarangan. Tiba-tiba muncul api…
7. Naskah
Naskah adalah bentuk mendetil dari cerita. Dilengkapi dengan berbagai penjelasan yang mendukung cerita (seting environment, background music, ekspresi, semuanya…). Contoh naskah itu, seperti ini…
FS. Ali mengayuh becak. Ais duduk merenung, tidak mempedulikan Ali yang bolak-balik menatapnya.
Ali : Dak usah dipikir lah, Mbak…
Ais : (kaget) Heh? Apa, Bang?
8. Pengkajian
Pengkajian disini, adalah yang dilakukan oleh seorang ahli isi (content) atau ahli media. Yang dikaji, adalah apakah naskahnya sudah sesuai dengan tujuan semula? Dan hal-hal yang mirip seperti itu…
9. Produksi Prototipe
Proses ini dibagi jadi 3 sub-tahap, yaitu pra-produksi (penjabaran naskah, casting pemain, pengumpulan perlengkapan, penentuan dan pembuatan set, penentuan shot yang baik, pembuatan story board, pembuatan rancangan anggaran, serta penyusunan kerabat kerja), produksi (pengambilan gambar sesuai dengan naskah dan improvisasi sutradara), purna-produksi (intinya adalah editing).
10. Uji coba
Uji coba ini dilakukan dengan memutar prototipe di hadapan sekelompok kecil orang. Kalau produsen film besar, biasanya melakukan ini di hadapan para kritikus. Tujuannya adalah untuk mengetahui respon dari calon audiens.
11. Revisi
Setelah ada respon, maka dilakukan perubahan jika diperlukan. Karena itu lah, banyak film yang memiliki deleted scenes. Itu diakibatkan proses uji coba dan revisi ini.
12. Preview
Preview itu adalah pemutaran perdana, di hadapan para ahli isi, ahli media, sutradara, produser, penulis naskah, editor, dan semua kru yang terlibat dalam produksi. Tujuan dari preview ini adalah untuk memastikan apakah semuanya berjalan lancar sesuai rencana atau ada penyimpangan. Bisa dikatakan, bahwa preview ini adalah proses pemeriksaan terakhir sebelum sebuah film diluncurkan secara resmi.
13. Pembuatan Bahan Penyerta
Bahan Penyerta itu adalah poster iklan, trailer, teaser, buku manual (jika film yang dibuat adalah sebuah film tutorial), dan lain sebagainya yang mungkin dibutuhkan untuk mensukseskan film ini.
14. Penggandaan
Tahap terakhir adalah penggandaan untuk arsip dan untuk didistribusikan oleh para Joni (ini terjadi pada jaman dulu kala, waktu format film digital masih ada di angan-angan).
Nah, demikian lah proses produksi sebuah film. Dari awal sampai akhir, siap untuk didistribusikan. Jadi, apa lagi yang ditunggu? Mari kita produksi film-film berkualitas agar tidak dikatakan bahwa sineas Indonesia telah kehilangan kreatifitas dan tidak bisa memproduksi karya orisinil lagi. SEMANGAT!!!

Minggu, 06 Maret 2011

spectrum


animasi belajar sholat